Bukit Safa, by: youtube |
Agama - Dalam Al-qur’an, Allah SWT menyebut mahkluk (manusia) dengan 3 (tiga) istilah yang diartikan sebagai manusia, yang mengandung arti yang berbeda-beda, yaitu:
1. Basyar
Basyar dimaknai sebagai gambaran manusia secara materi, yang dapat dilihat, memakan sesuatu, berjalan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dalam pengertian ini terdapat dalam Al-qur’an sebanyak 35 kali di berbagaisurat.
1. Basyar
Basyar dimaknai sebagai gambaran manusia secara materi, yang dapat dilihat, memakan sesuatu, berjalan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dalam pengertian ini terdapat dalam Al-qur’an sebanyak 35 kali di berbagaisurat.
Dari pengertian-pengertian tersebut, 25 kali diantaranya berbicara tentang “kemanusian” para rasul dan nabi, 13 ayat diantaranya menggambarkan polemic para rasul dan nabi dengan orang-orang kafir yang isinya keengganan orang-orang kafir terhadap apa yang dibawa para rasul dan nabi, karena menurut mereka para rasul itu adalah manusia seperti mereka juga. Sejumlah ayat yang mengandung pengakuan bahwa memang rasul-rasul itu adalah manusia yang sama seperti manusia-manusia lainnya.
QS Al-Anbiyaa’ (21) : yaitu ayat 2 dan3:
(2) Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,
(3) (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: “Orang Ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, Maka apakah kamu menerima sihir itu[951], padahal kamu menyaksikannya?”
Dalam hadits Rasulullah SAW disebutkan; sesungguhnya Saya ini adalah seorang manusia seperti kamu juga, kamu datang kepada saya untuk berpekara; barangkali sebagian kamu lebih pandai mengemukakan alat bukti dan sebagian alat yang lain, lalu aku putuskan perkara tersebut sesuai dengan keterangan yang saya terima. (HR. Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah).
2. An-naas
Sebutan An-Naas didalam Al-qur’an terdapat sebanyak 240 kali dengan keterangan yang jelas menunjukkan pada korps atau kumpulan, yaitu seluruh umat manusia sebagai keturunan Nabi Adam AS. Misalnya, yang terdapat dalam Surat Al-Hujuraat (49): ayat 13:
(13) Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
3. Insan dan Al-Ins
Manusia juga sering disebut Al-Ins atau Al-Insan. Kedua kata tersebut dalam pengertian bahasa merupakan lawan dari binatang liar. Dalam Al-Qur’an, sekalipun mempunyai akar kata yang sama, kedua kata tersebut mempunyai pengertian dan keistimewaan masing-masing.
Kata Al-Ins senantiasa dipertentangkan dengan kata Al-Jinn, yakni sejenis makhluk hidup diluar alam manusia. Sedangkan kata Al-Insan mengandung pengertian makhluk Mukallaf (ciptaan tuhan yang dibebani tangung jawab), pengemban amanah dan Khalifah Allah di atas bumi.
Sebutan Al-Insan dalam pengertian ini didapati pada 65 tempat dalam Al-Qur’an. Penjelasan tersebut menunjukkan keistimewaan dan cirri-ciri manusia dalam pengertian Al-Insan. Dalam ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW, yaitu Surat AL-Alaq, terdapat tiga kali menyebutkan Al-Insan, yaituL1) yang menceritakan bahwa manusia itu diciptakan dari (segumpal darah); (2) Manusia dikatakan memiliki keistimewaan, yaitu ilmu; dan (3) Allah SWT menggambarkan bahwa manusia dengan segala keistimewaannya telah melampaui batas karena telah merasa puas dengan yang ia punyai.
QS Al-Anbiyaa’ (21) : yaitu ayat 2 dan3:
(2) Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,
(3) (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: “Orang Ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, Maka apakah kamu menerima sihir itu[951], padahal kamu menyaksikannya?”
Dalam hadits Rasulullah SAW disebutkan; sesungguhnya Saya ini adalah seorang manusia seperti kamu juga, kamu datang kepada saya untuk berpekara; barangkali sebagian kamu lebih pandai mengemukakan alat bukti dan sebagian alat yang lain, lalu aku putuskan perkara tersebut sesuai dengan keterangan yang saya terima. (HR. Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah).
2. An-naas
Sebutan An-Naas didalam Al-qur’an terdapat sebanyak 240 kali dengan keterangan yang jelas menunjukkan pada korps atau kumpulan, yaitu seluruh umat manusia sebagai keturunan Nabi Adam AS. Misalnya, yang terdapat dalam Surat Al-Hujuraat (49): ayat 13:
(13) Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
3. Insan dan Al-Ins
Manusia juga sering disebut Al-Ins atau Al-Insan. Kedua kata tersebut dalam pengertian bahasa merupakan lawan dari binatang liar. Dalam Al-Qur’an, sekalipun mempunyai akar kata yang sama, kedua kata tersebut mempunyai pengertian dan keistimewaan masing-masing.
Kata Al-Ins senantiasa dipertentangkan dengan kata Al-Jinn, yakni sejenis makhluk hidup diluar alam manusia. Sedangkan kata Al-Insan mengandung pengertian makhluk Mukallaf (ciptaan tuhan yang dibebani tangung jawab), pengemban amanah dan Khalifah Allah di atas bumi.
Sebutan Al-Insan dalam pengertian ini didapati pada 65 tempat dalam Al-Qur’an. Penjelasan tersebut menunjukkan keistimewaan dan cirri-ciri manusia dalam pengertian Al-Insan. Dalam ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW, yaitu Surat AL-Alaq, terdapat tiga kali menyebutkan Al-Insan, yaituL1) yang menceritakan bahwa manusia itu diciptakan dari (segumpal darah); (2) Manusia dikatakan memiliki keistimewaan, yaitu ilmu; dan (3) Allah SWT menggambarkan bahwa manusia dengan segala keistimewaannya telah melampaui batas karena telah merasa puas dengan yang ia punyai.
Bukit Marwah, by: youtube |
Allah berfirman dalam QS Al-Alaq (96):1-5:
(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
(2) Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
(3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
(4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
(5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
sumber:73bintang.wordpress.com
Post a Comment