Halloween party ideas 2015

Prostitusi Gadis SMA Bertopeng, Anda Tidak Harus Melihat Wajahnya
Gadis jepang bertopeng

Untuk membeli keindahan seorang gadis remaja Jepang ini memang tidak harus melihat wajahnya

Intip, Dunia hiburan Jepang sudah begitu leluasa menampakkan dirinya di hadadapan publik. Untuk membeli keindahan seorang gadis  Jepang usia SMA ini memang tidak harus melihat wajahnya, dia bertopeng, namun tubuhnya begitu molek dan buat merinding, begitu indah. Memang yang melihat tidak tahu bagaimana sebenarnya wajah wanita ini, namun melihat tubuhnya saja sudah pasti kelelakian seorang pria akan cukup di bangkitkan dengan bentuk tubuh yang begitu indah ini.

Mengutip Dailymail, Rabu (22/7/2015), para gadis itu kerap disebut joshi-kosei osanpo (JK) yang berarti kencan dengan anak SMA.

 
Prostitusi Gadis SMA Bertopeng, Anda Tidak Harus Melihat Wajahnya
Seorang gadis yang tidak disebutkan namanya, mengaku telah menjadi JK sejak usianya 16 tahun. Ibunya sakit mental dan keluarganya tidak akur. "Saya merasa tidak punya tempat. Ketika saya membagikan selebaran di Akihabara, saya bisa melupakan kehidupan sehari-hari," katanya.

Wanita tersebut pun mengaku, bila bayarannya tinggi, tak jarang para JK mau berhubungan badan. Dia sendiri telah kehilangan milik berharganya sejak usia 18 tahun.

"Semuanya terjadi begitu saja, tiba-tiba kami bergairah," katanya.

Dia juga bercerita bagaimana pelanggannya tidak menyukai wanita yang berdandan. Sebab banyak pria lebih memilih remaja sekolah yang menggunakan rok pendek khas remaja SMA meskipun saat kencan memakai topeng.


Intip: Turis Wanita Asal Cina Jadi PSK di Jakarta


 
Prostitusi Gadis SMA Bertopeng, Anda Tidak Harus Melihat Wajahnya
Satu lagi, anehnya ada sebuah grup yang begitu populer di Jepang yang beranggotakan anak-anak remaja. Banyak orang berpikir, mereka ini sedang bermain peran. Padahal mereka benar-benar anak sekolah. Namun mereka menjadi aset bisnis yang menjanjikan.

Dalam laporan tahunan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mencatat, ada jaringan yang mengambil keuntungan dari bisnis anak-anak remaja di Jepang. "Ada sekelompok individu yang yang ingin memanfaatkan keuntungan dari gaya hidup remaja masa kini," kata seorang wartawan Amerika, Jake Adelstein.

Mirisnya, meski bisnis prostitusi ini dekat dengan kepolisian di Akihabara, para remaja bisa berdiri di tempat terbuka. "Semua orang tahu ini salah, tapi mereka tidak melakukan apa-apa."

Wartawan dari Brooklyn, Simon Ostrovsky menuliskan, bisnis gadis remaja ini telah dimulai sejak 1990-an hingga sekarang. Untuk bisa mengobrol dengan salah seorang remaja, dia harus membayar 3.000 yen atau sekitar Rp 300 ribu.

"Setelah duduk selama 7-10 menit, remaja itu mencoba meramal tapi dia tidak bisa dan hanya senyum kepada saya. Saya rasa ini adalah hal paling aneh yang pernah saya lakukan. Saya pun jadi canggung dan tidak bisa melakukannya lagi," katanya.

Penasaran, dia pun menyimpan kamera tersembunyi dan melihat para pria lain mengobrol asik dengan anak perempuan. "Sungguh menakutkan melihat laki-laki dewasa bermain mata dengan anak remaja," tulisnya. Dia juga melihat pria usia 40-50 tahun yang hafal lirik lagu dan antusias melambaikan tongkat cahaya selama pertunjukkan.

"Memang beberapa orang memiliki kondisi sulit, namun Jepang adalah salah satu negara maju anggota PBB yang setuju melawan perdangan manusia. Tapi mereka memiliki kehidupan malam dan perlakuan yang buruk bagi anak perempuan," katanya.

Seorang pekerja sosial, Yumeno Nito mengatakan telah membantu 100 anak perempuan yang terjebak dalam kondisi JK. "Banyak anak sekolah yang terlibat dalam pelacuran atau perdagangan manusia. Sayangnya, tidak semua dari mereka yang mendapatkan penghasilan. Sebagian dari mereka bahkan bunuh diri dan lainnya disalahkan karena menjual diri," katanya.


sumber: 007beritaterkini/liputan6.com

Post a Comment

Powered by Blogger.