Halloween party ideas 2015

http://newsacehtoday.blogspot.co.id/

INTIP BERITA - BAGHDAD, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi pada Sabtu (11/03) mengatakan teroris Takfiri ISIS akan menerima hukuman seberat-beratnya karena serangan kimia baru-baru ini di Irak utara.

Serangan gas mustard diduga menargetkan kota Taza, Provinsi Kirkuk, pada tanggal 9 Maret dari desa terdekat Bashir, yang berada di bawah kendali Daesh. Serangan itu menyebabkan puluhan orang luka-luka dan dirawat di rumah sakit, termasuk Fatima Samir tiga tahun, yang meninggal karena komplikasi pernapasan dan gagal ginjal di rumah sakit pada hari Jumat kemarin.

Perdana Menteri Irak Haider Abadi mengatakan dalam sebuah pernyataan pers pada hari Sabtu bahwa serangan terhadap Taza “tidak akan luput dari hukuman”, TV Al Sumaria melaporkan.Ratusan pelayat mengantarkan pemakaman Fatimah pada hari Jumat, sementara beberapa dari mereka membawa spanduk-spanduk menuntut perlindungan.
Menurut Burhan Abdallah, kepala direktorat kesehatan Kirkuk, empat orang berada dalam kondisi kritis setelah serangan gas dan telah dibawa ke ibukota, Baghdad.  Sampel telah dikumpulkan dari lokasi serangan dan sedang diperiksa oleh para ahli untuk menentukan bahan kimia yang digunakan dalam serangan mematikan itu. Pejabat lokal percaya itu adalah agen mustard. Angkatan udara Irak membombardir persembunyian ISIS di daerah Bashir. Abadi berjanji operasi darat untuk merebut kembali kota itu dari ISIS.

Para militan Takfiri sejauh ini melancarkan serangan kimia yang mirip dengan serangan di Suriah dan Irak, di mana mereka telah mendatangkan malapetaka selama beberapa bulan terakhir. Meskipun serangan belum menyebabkan banyak korban, diyakini bahwa mereka memiliki efek psikologis yang merugikan. Sebelumnya pada bulan Maret, para pejabat intelijen Irak mengatakan kepala kelompok teroris ISIS yang ditangkap bertanggung jawab atas pengembangan senjata kimia. Namun, para ahli mengatakan kelompok teroris tidak bisa melakukan serangan senjata kimia secara besar karena kebutuhan peralatan yang tepat, bahan dan rantai pasokan untuk mengembangkan bahan kimia.

ISIS yang memegang kendali sebagian Irak, dilaporkan telah berusaha untuk memproduksi senjata kimia dan diperkirakan telah membentuk unit khusus untuk penelitian senjata kimia. Ilmuwan Irak dari program senjata kimia era Saddam serta ahli asing dilaporkan telah dipekerjakan oleh ISIS. (ource.ARN.com)

Berita Terbaru :
ISIS Perkosa Gadis Yezidi 5 Kali Sehari

Post a Comment

Powered by Blogger.