Halloween party ideas 2015


http://newsacehtoday.blogspot.co.id/
Pertunjukan dengan elemen ketelanjangan dianggap mampu menarik penonton.
INTIP BERITA - Janji penampilan kulit telanjang seringkali membuat tiket laku terjual. Itulah yang dilakukan Laura Henderson, pemilik "Theater Nude" West End di tahun 1930-an. Dia berhasil mengatasi penyensoran dengan menampilkan perempuan muda telanjang yang tidak bergerak sama sekali. Windmill menjadi teater paling digemari. Perempuan cantik tanpa pakaiannya bagaikan " Penyihir Wanita Telanjang Di Atas Panggung" lebih banyak menarik perhatian dibandingkan tarian dan nyanyian yang biasa dilakukan. Pantat telanjang ternyata membuat orang menonton. Dan teaternya adalah satu-satunya yang tidak ditutup selama Perang Dunia Pertama.

Cerita ini sempat disampaikan dalam versi film Mrs Henderson Presents, yang dibintangi Judi Dench, pada tahun 2005; dan sekarang dipentaskan di panggung London lewat drama musikal baru Terry Johnson. Ini adalah pertunjukan sama sekali telanjang dari bagian depan, bahkan para aktor juga harus menanggalkan pakaian untuk menunjukkan kesamaan gender. Drama musik ini mengisyaratkan bahwa selama Perang Dunia Kedua, warga Inggris yang sedang menderita dihibur pemandangan payudara. Semangat pertunjukan harus tetap dipentaskan yang mirip dengan semangat Inggris masa perang.

Mrs Henderson Presents pada umumnya diterima dengan baik oleh para kritikus. Meskipun ada yang mengecam seperti Daily Mail, pada umumnya film ini dilihat sebagai contoh menarik kepolosan erotik masa lalu, nyanyian para aktris tentang telanjang memberikan semangat tetapi juga membuat sebagian orang mengernyitkan dahi.
http://newsacehtoday.blogspot.co.id/
Drama musik Hair sangat populer, meskipun adegan telanjang dan pemakaian obatnya dikecam para kritikus.
Tetapi sampai sejauh mana kita telah beranjak dari saat di mana telanjang di panggung dipandang sangat mengejutkan. Tahun 1968, Lord Chamberlain, penyensor teater, menjadi penguasa. Dia harus memastikan tidak ada kenakalan yang dipertontonkan atau pemikiran yang merusak dibicarakan. Tetapi ketika penyensoran teater akhirnya berakhir, pesta besar-besaran diadakan. Drama musik Hair dipentaskan di West End, termasuk adegan pembuka yang mengejutkan mata.

Musikal rock hippi tersebut berisi adegan di mana aktornya menanggalkan pakaian di akhir bagian pertama dan muncul bersama di bahwa seprei raksasa. Hair segera menjadi populer, meskipun adegan telanjang, pemakaian obat dan pesan anti-Perang Vietnam membuat marah kritikus.

'Pengawal Ketidaksenonohan'

Pertunjukan lain yang menggunakan berakhirnya penyensoran adalah Oh! Calcutta!, yang pada tahun 1969 mementaskan tarian erotik, setelah semua pemerannya menanggalkan pakaian di bagian pertama. Drama ini dibuat kritikus teater Kenneth Tynan untuk menghasilkan uang. Dia melibatkan Samuel Beckett, Sam Shepard dan John Lennon untuk lebih memberikan warna avant-garde pada ceritanya. Pada saat itu adegannya sudah dipandang kuno, bukan lagi suatu pembebasan seksual. Tetapi pertunjukan ini tetap saja menciptakan skandal serius karena dipandang pengamat konservatif sebagai gejala kemunduran moral tahun 60-an.


Muncul tuntutan agar pertunjukan ditutup, di bawah pimpinan Dowager Lady Birdwood dari kelompok kanan, yang menyatakannya 'sangat jorok'. Polisi yang menyembunyikan identitasnya, menonton bagian telanjang sampai tiga kali dan mendesak Jaksa Agung untuk menutup pertunjukan. Tetapi tim ahli yang terdiri dari kepala sekolah perempuan, pendeta dan seorang profesor hukum, secara diam-diam dikirim untuk menonton pertunjukan. Mereka memandang bagian telanjangnya tidak merusak. Pertunjukan boleh dilanjutkan. Dan terus dipentaskan selama sepuluh tahun di West End.

Tetapi teater tidak lama kemudian menghadapi pengecam yang vokal lewat Mary Whitehouse, yang pada permulaan tahun 1970-an memimpin perjuangan menentang masyarakat yang permisif. Tahun 1980, Whitehouse menjadikan teater The Romans in Britain-nya Howard Brenton sebagai sasaran, Pertunjukkan itu memperlihatkan adegan singkat pemerkosaan pendeta Druid oleh tentara Romawi.

Pengawal ketidaksenonohan tidak mempermasalahkan drama yang dipentaskan di National Theatre itu, tetapi Whitehouse (yang bahkan menolak menontonnya) tetap kukuh. Sutradara Michael Bogdanov dituduh "mementaskan adegan sangat jorok" di panggung, dengan menggunakan Sexual Offences Act tahun 1956. Tetapi pengadilan di Old Bailey tahun 1982 menolak kasus itu. Seorang saksi mengatakan melihat "ujung penis", tetapi ternyata dia duduk jauh di belakang sehingga tidak menyadari yang dilihat adalah ibu jari. [source: bbc.com]

Post a Comment

Powered by Blogger.