Kemarin (27/4) pemimpin 56 tahun tersebut menjanjikan aksi militer besar-besaran untuk melibas kelompok militan yang bersarang di Kota Jolo, Provinsi Sulu, itu.
”Jelas akan jatuh korban jiwa. Tapi, itu yang harus kita lakukan untuk menghentikan aksi kriminal kelompok Abu Sayyaf,” tandas presiden yang masih berstatus lajang tersebut. Namun, Noynoy tidak menuliskan kapan aksi militer itu diluncurkan.
”Aksi pembunuhan ini adalah teror bagi seluruh warga Filipina. Abu Sayyaf pikir bisa membuat kita semua gentar dengan cara ini. Tapi sebaliknya, kita malah semakin mantap untuk menegakkan hukum dan keadilan atas mereka,” lanjut Noynoy.
Dalam pernyataan tertulisnya, Noynoy mengatakan bahwa pemerintah Filipina sudah beberapa kali menawarkan perdamaian. Bukan hanya kepada Abu Sayyaf, pemerintahan Noynoy juga selalu terbuka untuk berdialog damai dengan kelompok-kelompok militan Filipina lainnya.
”Kita berdamai dengan mereka yang memang menginginkannya. Tapi, kita akan membasmi mereka yang memilih jalur kekerasan,” lanjutnya.
Dari uang tebusan itulah mereka mendanai aksi teror mereka. Karena itu, pemerintah Filipina selalu mengimbau negara sandera untuk tidak memberikan tebusan.[jpnn]
Post a Comment