![]() |
Foto: Massa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) |
Newsacehtoday.ml - Kabar terbaru, besok ribuan massa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menuju Istana untuk melakukan gelaran aksi demonstrasi di Istana Negara, Jakarta, besok untuk mengkritik pemerintahan Joko Widodo yang dianggap sebagai neo Orde Baru.
Intip Lainnya:
Dilarang Gunakan Transportasi Umum, Ribuan Santri Ciamis Jalan Kaki ke Jakarta
Adik Suami Pergoki Kakak Ipar Sedang Ngos-ngosan Dengan Jaksa di Kamar Hotel
Pemerintah, dinilai Taufan, telah mengekang kebebasan masyarakat dalam menyampaikan pendapat.
"Memanggil tokoh-tokoh dengan alasan penghinaan terhadap pemerintah, melarang aksi massa, represif menghadapi aksi IMM, layaknya di Ambon dan di Bima. Bahkan membagikan maklumat penyampaian pendapat di muka umum melalui helikopter, ini cara-cara neo-orba," tegas Taufan.
Taufan heran, karena ada rakyat kecil yang dianggap menyebarkan kebencian dijemput paksa. "Namun, penista agama yang mengancam keberagaman masih bebas meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka," ucap dia.
Selama ini, dia menilai, hukum masih di bawah kendali penguasa, pemilik modal dan politisi hitam. "Revolusi Indonesia belum selesai. Kemerdekaan belum terwujud sepenuhnya, sudah saatnya revolusi," tegas
Menurut dia, revolusi mental tidak akan pernah terwujud tanpa ada revolusi sistem dan reformasi penegakkan hukum. Revolusi tak harus berdarah-darah, karena substansi revolusi itu adalah perubahan. (sumber:rimanews)
Post a Comment