Ahok di kediamannya. ©2016 Merdeka.com/fikri faqih |
Newsacehtoday.ml - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama menilai Tuhan sangat sayang terhadap Indonesia. Sebab sudah beberapa kali digoncang masalah perpecahan, pada akhirnya dapat kembali lagi bersatu dan melanjutkan demokrasi.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, Indonesia sudah 71 tahun merdeka dan menikmati demokrasi. Itu semua bukan merupakan pencapaian yang didapatkan dengan cuma-cuma. Sebab banyak nyawa pahlawan yang gugur untuk mendapatkan hal tersebut.
Sehingga dia sangat menyayangkan jika ada pihak yang ingin menodai demokrasi tersebut dengan memaksakan kehendaknya. Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur itu menganggap pemaksaan kehendak tersebut ingin mengembalikan ke jaman barbar.
intip Berita lain:
Pesan Gubernur NTT: jangan Pilih Ahok Karena Dia Kristen.....
Hasil Musyawarah: 850 Tokoh Islam Dukung Petahana
"Ini adalah nyawa yang dibayar, kalau secara teologi yang saya anut, setiap nyawa di mata Tuhan itu berharga. Nah Tuhan izinkan nyawa-nyawa itu berkorban buat bangsa ini 71 tahun. Saya percaya Tuhan tidak akan hancur Indonesia karena sekelompok orang barbar seperti itu," katanya di kediamannya, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (10/11).
Ahok mencontohkan, bangsa ini telah berkali-kali mendapatkan ujian atas ke bhineka tunggal ika. Salah satu yang tercatat sejarah adalah Tragedi Gerakan 30 September yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1965.
"Kita pernah ngalami G30S PKI, terkenal, Tuhan pun selamatkan kesaktian Pancasila. Lita betul-betul sakti. Itu yang sebetulnya yang saya yakini. 1998 misalnya, kita juga enggak hancur. Kita malah bangkit lagi ya kan? Apalagi waktu itu ada DI TII, segala macam. Ini sudah pergumulan begitu panjang, tapi Tuhan pelihara," terangnya.
Bahkan, mantan politisi Gerindra ini mengungkapkan, Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Amerika Serikat. Karena negara kepulauan terbesar di dunia ini hanya perlu 71 tahun untuk berdemokrasi dengan baik, sedangkan negara Paman Sam memerlukan waktu 250 tahun.
"Makanya saya percaya, Tuhan akan pelihara negeri ini. NKRI ini. Jadi orang-orang yang kepingin melakukan seperti itu, dia menghina darah dan nyawa para pahlawan. Karena kita sudah sepakat berdiri, membangun rumah Pancasila di atas fondasi empat fondasi," ujarnya.
"Kenapa hari ini fondasinya mau dibongkar? Mau dikorek-korek. Kita ini lagi bangun rumah nih. Kalau kita sudah putuskan pakai kertas suara, kok mau balik lagi hitungan orang? Main turunkan orang berapa," lanjut bapak tiga orang putra ini.
Ahok mengaku pasrah jika ternyata nantinya masyarakat tetap akan melakukan aksi massa lanjutan 4 November 2016 pada 25 November mendatang. "Saya kira, yasudah lah. Kita (saya) terima saja. Memang kita enggak tahu apa yang terjadi tanggal 18, tanggal 25," tutupnya.
sumber:merdeka.com
Post a Comment