![]() |
foto by. shofwatillah |
Jakarta - JIKA mendengar kata kain Batik, maka yang pasti langsung terlintas di pikiran ialah kain Batik dari Tanah Jawa.
Ya, kepopuleran dari kain Batik Jawa secara nasional ataupun lingkup internasional, memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Akan tetapi tahukah bahwa sebetulnya di luar Tanah Jawa, masih banyak daerah-daerah lain di Indonesia yang juga memiliki warisan kebudayaan kain Batik?
![]() |
foto: ananda/okezone |
Melihat potensi dari desain Batik Minang yang unggul namun sayangnya namanya belum terlalu menggaung, sederet desainer modest wear kenamaan Indonesia yang bergabung dalam Indonesia Modest Fashion Designer. Nama-nama seperti Jeny Tjahyawati, Merry Pramono, Oki Setiana Dewi, Lia Afif, Tuty Adib, Lia Soraya, Erin Ugaru, Yus Oktavia, Ratu Sovia, Novi Padusi, Nina Nugroho, dan lain-lain mencoba untuk memperkenalkan batik Minang ke khalayak umum melalui trunk show yang menampilkan koleksi desain 12 desainer.
“Acara ini tujuannya ya untuk mengangkat popularitas Batik Minang itu sendiri. Kami para desainer yang tergabung dalam Indonesia Modest Fashion coba berkreasi mengembangkannya lewat desain-desain yang modern. Program pengembangan Batik Minang ini diharapkan mampu mendorong produktivitas para pengrajin di Sumatra Barat, kenapa? agar Batik Minang ini punya nilai jual yang mampu bersaing dengan kain Batik lainnya di Indonesia,” tutur Jeny Tjahyawati selaku founder Indonesia Modest Fashion dalam acara Launching &Trunk Show Batik Minang, di Smesco Tower, Jakarta Selatan.
Para desainer yang terlibat mencoba untuk mengaplikasikan motif-motif Batik Minang pada setiap rancangannya. Motif Batik Minang tersebut antara lain seperti Tantadu Manyasok Bungo Jo Buah Nibuang (ulat mengisap bungan dengan buah nibuang) di mana motif ini memiliki makna filosofi kemakmuran dan keindahan dalam kehidupan. Lalu yang kedua ada Paruah Enggang (Paruh Enggang), motif ini terinspirasi dari seekor burung Enggang dan paruhnya yang indah dengan mahkota kokoh, indah, dan anggun. Selanjutnya ada motif Sikambang Manih (Bunga yang Indah), corak ini dikiaskan pada anak perempuan yang berumur lima belas tahun ke atas yang belum berkeluarga seperti bunga yang sedang kembang. Kemudian ada Kaluak Paku Kacang Balimbing yang mengandung makna filosofi tanggung jawab seorang laki-laki di Minangkabau.
Eksekusi dari pengembangan desain Batik Minang dari ke-dua belas desainer tersebut tidak hanya ditampilkan lewat outfit modest untuk wanita, tetapi juga outfit untuk kaum Adam. Contohnya seperti kemeja lengan panjang, tunik, dan bomber jacket yang saat ini memang sedang naik pamornya.(okezone)
Post a Comment