Newsacehtoday - SMAN 2 Purwokerto, Jawa Tengah, melakukan semacam jajak pendapat guna mengetahui jenis mata pelajaran yang paling disukai siswa dan juga yang paling dibenci atau tidak diminati
Hasilnya, Kimia menjadi mata pelajaran yang paling dibenci siswa SMA kelas 12 dari jurusan IPA.
Beria lainnya: Praktik Jual Beli Jabatan 2017
Seperti diketahui, dalam ujian nasional (UN) nanti, siswa boleh memilih salah satu mata pelajaran sesuai jurusanya masing-masing. Untuk siswa jurusan IPA, boleh memilik Fisika, Kimia atau Biologi.
Ternyata, dari hasil angket yang disebarkan ke siswa pelajaran Fisika dan Biologi lebih banyak dipilih.
Salah satu tim pendataan angket SMAN 2 Purwokerto, Heru Priyatno Adi kepada Radarmas (Jawa Pos Group) mengatakan dari hasil angket yang semuanya telah dikembalikan kepada sekolah, menunjukkan siswa yang memilih mapel Kimia sebanyak 59 anak, Fisika 96 anak dan Biologi 110 anak.
"Prosentase pemilih Kimia hanya 22 persen dari total peserta didik yang mencapai 265 siswa," katanya.
Fakta serupa juga ditemukan di SMAN 1 Purwokerto. Jumlah peserta didik yang memilih Kimia hanya sebanyak 13 siswa.
Sementara untuk yang memilih Fisika ada 161 anak dan Biologi 108 anak. "Di sini prosentase pemilih Kimianya sangat rendah. Tidak sampai 5 persen. Hanya 4,6 persen dari jumlah total siswa jurusan IPA sebanyak 282 anak," kata Kepala SMAN 1 Purwokerto, Mohammad Husain kepada Radarmas.
ebelumnya, Kepala MKKS SMA Kabupaten Banyumas, Drs. Tohar M.Si mengutarakan kebijakan siswa dibebaskan untuk memilih satu mata pelajaran sesuai dengan jurusannya bagi sekolah yang telah siap melaksanakan UBK tidak akan terlalu menyulitkan.
Berbeda dengan sekolah yang masih menerapkan UN manual berbasis kertas. Di sana tentu ada 3 jenis naskah soal dalam 1 ruang yang sedikit lebih menyulitkan dalam teknis pelaksanaan ujian.
Tidak akan timbul masalah besar dengan berlakuknya kebijakan tersebut karena setiap siswa telah memiliki bakatnya sendiri-sendiri.
"Siswa dengan bakat numeric tentu menganggap mapel Matematika lebih mudah dikuasai dibandingkan Biologi. Sebaliknya siswa dengan bakat menulis merasa mapel Bahasa Indonesia sebagai mapel yang paling mudah dipelajari," tutup pria yang pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala SMA N 5 Purwokerto tersebut.
Guru Mata Pelajaran Kimia MAN Purwokerto 2, Sri Umi Hidayati SPd Si ketika ditemui Radarmas, Rabu (18/1) mengatakan sebagian besar siswa menggap Kimia itu sulit karena dari awal mindshet mereka memang sudah seperti itu.
Dirinya menjelaskan di dalam mata pelajaran Kimia, 50 persen materi berisi teori dan 50 persen sisanya berisi hitung-hitungan.
"Padahal secara pribadi menurut saya Fisika lebih sulit. Tetapi memang saat ini saya perhatian semangat siswa untuk menguasai mata pelajaran yang didalamnya terdapat banyak hitung-hitungan masih perlu untuk ditingkatkan," kata dia.
Ternyata, dari hasil angket yang disebarkan ke siswa pelajaran Fisika dan Biologi lebih banyak dipilih.
Salah satu tim pendataan angket SMAN 2 Purwokerto, Heru Priyatno Adi kepada Radarmas (Jawa Pos Group) mengatakan dari hasil angket yang semuanya telah dikembalikan kepada sekolah, menunjukkan siswa yang memilih mapel Kimia sebanyak 59 anak, Fisika 96 anak dan Biologi 110 anak.
"Prosentase pemilih Kimia hanya 22 persen dari total peserta didik yang mencapai 265 siswa," katanya.
Fakta serupa juga ditemukan di SMAN 1 Purwokerto. Jumlah peserta didik yang memilih Kimia hanya sebanyak 13 siswa.
Sementara untuk yang memilih Fisika ada 161 anak dan Biologi 108 anak. "Di sini prosentase pemilih Kimianya sangat rendah. Tidak sampai 5 persen. Hanya 4,6 persen dari jumlah total siswa jurusan IPA sebanyak 282 anak," kata Kepala SMAN 1 Purwokerto, Mohammad Husain kepada Radarmas.
ebelumnya, Kepala MKKS SMA Kabupaten Banyumas, Drs. Tohar M.Si mengutarakan kebijakan siswa dibebaskan untuk memilih satu mata pelajaran sesuai dengan jurusannya bagi sekolah yang telah siap melaksanakan UBK tidak akan terlalu menyulitkan.
Berbeda dengan sekolah yang masih menerapkan UN manual berbasis kertas. Di sana tentu ada 3 jenis naskah soal dalam 1 ruang yang sedikit lebih menyulitkan dalam teknis pelaksanaan ujian.
Tidak akan timbul masalah besar dengan berlakuknya kebijakan tersebut karena setiap siswa telah memiliki bakatnya sendiri-sendiri.
"Siswa dengan bakat numeric tentu menganggap mapel Matematika lebih mudah dikuasai dibandingkan Biologi. Sebaliknya siswa dengan bakat menulis merasa mapel Bahasa Indonesia sebagai mapel yang paling mudah dipelajari," tutup pria yang pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala SMA N 5 Purwokerto tersebut.
Guru Mata Pelajaran Kimia MAN Purwokerto 2, Sri Umi Hidayati SPd Si ketika ditemui Radarmas, Rabu (18/1) mengatakan sebagian besar siswa menggap Kimia itu sulit karena dari awal mindshet mereka memang sudah seperti itu.
Dirinya menjelaskan di dalam mata pelajaran Kimia, 50 persen materi berisi teori dan 50 persen sisanya berisi hitung-hitungan.
"Padahal secara pribadi menurut saya Fisika lebih sulit. Tetapi memang saat ini saya perhatian semangat siswa untuk menguasai mata pelajaran yang didalamnya terdapat banyak hitung-hitungan masih perlu untuk ditingkatkan," kata dia.
sumber: (jpnn)
Post a Comment