Halloween party ideas 2015

Cemas! Tak Kunjung Dilamar dan Menikah, Hadapi dengan ini
Foto ilustrasi
 
Khusus bagi wanita yang sudah seharusnya berumah-tangga akan merasa bersalah dan timbul berbagai perasaan kacau karena tak kunjung dilamar dan menikah. Benar memang, tidak dapat dipungkiri, untuk urusan yang satu ini wanita memang lebih sensitif. Terlebih lagi jika sudah banyak pertanyaan-pertanyaan ‘kapan nikah?’ yang cukup mengusik dari lingkungan sekitar. Hal tersebut dapat membuat wanita semakin merasa cemas. Lalu apa yang sebaiknya dilakukan?

Dicaci, Dihina dan Diludahi oleh Kafir, Rasulullah Memaafkannya

Psikolog Kasandra Putranto mengatakan, tidak ada salahnya untuk menyibukkan diri dengan pekerjaan. Hal itu bisa dilakukan untuk melupakan rasa kacau dan cemas karena tidak kunjung menikah meski teman-teman sebaya sudah banyak yang melepas masa lajangnya.

“Punya kelompok-kelompok yang tidak menimbulkan tekanan dan kumpul dengan orang-orang yang membuat kita lebih nyaman,” ujar Kasandra saat dihubungi Wolipop, Selasa, (6/10/2015).

Terkadang, tekanan-tekanan sosial dari lingkungan sekitar yang seolah ‘memaksa’ seseorang untuk cepat menikah memang dapat mempengaruhi suasana hati. Apalagi jika tekanan sosial tersebut berasal dari keluarga sendiri.

Psikolog lulusan ilmu psikolog Universitas Indonesia itu melanjutkan, saat pertemuan keluarga, pernikahan jadi topik yang paling sensitif bagi wanita. Banyak anggota-anggota keluarga yang bertanya ‘kapan nikah?’, ‘pacarnya mana?’. Saat bertanya hal tersebut, secara tidak sadar mereka telah memberikan tekanan sehingga wanita merasa terbebani dengan pertanyaan itu.

“Menurut saya, kalau memang banyak tekanan dari keluarga, menghindari pertemuan keluarga untuk sementara sepertinya tidak apa-apa. Demi kenyamanan dan kesejahteraan sosial diri sendiri, lebih baik dihindari daripada nantinya stress dan depresi,” kata wanita kelahiran 1968 itu.

Ditambahkan oleh psikolog Irma Gustiana, cara lain yang bisa dilakukan adalah traveling. Lakukan traveling solo atau berkelompok yang akan membuat pikiran lebih segar sehingga terlepas dari hal-hal yang memicu kekacauan dan kecemasan.

Lepaskan diri sejenak dari rutinitas yang dilakukan. Travelling dapat membuat perasaan dan suasana hati seseorang menjadi lebih baik dan dapat melihat segala sesuatunya lebih positif lagi.

sumber: portalsatu/detik.com

Post a Comment

Powered by Blogger.