Halloween party ideas 2015

Keutamaan Bulan Sya’ban Menurut Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah
Foto: google

Intip Berita - Dibawah ini adalah tentang Keutamaan Bulan Sya’ban Menurut Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah.
 
Intip Berita - Dalam Islam bulan Sya’ban dikenal sebagai bulan yang ada diantara dua bulan yang mulia, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadan. Namun masih banyak diantara kita yang tidak mengetahui kenapa bulan Sya’ban itu dinamakan sya’ban, apa kesunnahan dan hikmah bulan Sya’ban?

BACA: 

Oleh karena itu kami ingin mengutibkan Dalil-Dalil Hadits Nabi Muhammad SAW, kesunnahan dan hikmah bulan Sya’ban menurut Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Bulan Sya’ban dinamakan Sya’ban menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqolaniy rahimahullah dalam kitab Fathul Bary, juz 4, hal, 213:

“Bulan Sya’ban disebut Sya’ban karena pada bulan tersebut para kabilah Arab saling berpencar untuk mencari air atau untuk melakukan penyerbuan kepada kabilah yang lain setelah mereka keluar dari bulan Rajab (yang diharamkan untuk berperang di dalamnya). Dan yang tujuan untuk berperang inilah yang lebih mendekati kebenaran dari tujuan yang pertama (untuk mencari air).”

Dan menurut Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya, juz 2, hal 432:

“As-Sakhowiy rahimahullah mengatakan bahwa Sya’ban berasal dari berpencar atau berpisahnya para kabilah Arab untuk berperang, mereka lalu berkumpul pada dua atau lebih regu pasukan.”

Adapun kesunnahan bagi kita dibulan Sya’ban adalah melaksanakan puasa, karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak puasanya daripada dibulan lainnya selain bulan Ramadan.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي النَّضْرِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Dari Aisyah radliyallahu ‘anha, ia berkata: “Rasulullah SAW berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak akan berbuka. Dan pernah tidak berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak akan berpuasa.’ Saya tidak pernah melihat Rasulullah Saw menyempurnakan puasa sebulan (penuh) sama sekali kecuali bulan Ramadhan. Saya tidak pernah melihat beliau dalam suatu bulan lebih banyak berpuasa dari pada bulan Sya’ban.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa`i, At-Tirmidzi, dan selainnya).

Sumber: webislami.com


Post a Comment

Powered by Blogger.