Halloween party ideas 2015

Sidang Jessica Seperti Drama Yang Membosankan


Newsacehtoday.ml, JAKARTA -- Sidang Kasus Jessica sudah berlarut dan belum ada titik akhir, hal ini jelas sangat membosankan bagi publik. Perjalanan panjang Jessica di Pengadilan seperti drama yang tak kunjung selesai. 

Professional hypnotherapist Kirdi Putra‎ mengatakan banyak drama-drama yang diperlihatkan Jessica Kumala Wongso dalam persidangan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (28/9). 

Namun, Senior Consultant dan Researcher of Narapatih‎ ini tidak ingin menyebut bahwa apa yang disampaikan Jessica itu bohong.

"Saya melihat sidang Jessica kemarin seperti drama untuk menghibur publik. Kalau disebut bohong, kita menzalimi Jessica," ujar Kirdi di Jakarta, Kamis (29/9).

Menurut dia, banyak sekali pola-pola kebetulan yang ditampilkan Jessica dari awal persidangan sampai sekarang. ‎Kirdi mengatakan memang tidak ada sebuah metode dan perangkat yang bisa 100 persen menentukan seseorang berbohong atau bersalah.

Seperti halnya tidak ada pola bahasa tubuh tertentu yang kemudian bisa menjustifikasi seseorang bersalah atau tidak, jika hanya berdiri sendiri-sendiri.

Menurut Kirdi, dari bahasa tubuh, cara bicara, ekspresi, semua dilihat dari keselarasan pola yang ditampilkan oleh seseorang yang bisa digunakan untuk observasi kebetulan-kebetulan dan ketidakselarasan antar pola-pola yang ada. Termasuk termasuk content keterangan yang diberikan Jessica di hadapan persidangan.

"Beberapa kebetulan itu misalnya, kebetulan Jessica yang memilih tempat di Cafe Olivier, kebetulan Jessica pesan minum dan langsung membayar duluan, kebetulan celana Jessica sobek dan dibuang, kebetulan tas-tas ditaruh di atas meja, kebetulan keluar dari group WA setelah Mirna meninggal dan lainnya," urai Kirdi.

Kirdi menambahkan ada juga pola-pola lain yang ditampilkan semasa penyidikan sampai persidangan. Menurut dia, ekspresi yang ditampilkan Jessica relatif terlihat datar. Namun demikian, ia menambahkan, di beberapa titik justru menampilkan adegan-adegan yang sifatnya emosional.

"Lalu penggunaan kaca mata yang dipakai ketika memberikan keterangan yang kebetulan hampir tidak pernah dipakai sebelum-belumnya. "Kemudian meneteskan air mata," ujarnya.

Kirdi mengatakan kebetulan-kebetulan yang ditampilkan Jessica memang bukan serta merta menentukan bahwa jebolan Billy Blue College, Australia, itu bersalah atau tidak. Namun tentu saja bisa menjadi salah satu petunjuk dalam proses penyidikan. (jpnn)

Post a Comment

Powered by Blogger.