Intip berita - Jarang ada wanita berani memegang ikan gabus, katanya ikan gabus itu nakal ditangan, mungkin karena banyaknya cairan yang diproduksi oleh ikan satu, sehingga kaum anita kenyakan geli memagang apalagi mengolahnya sebelum memasak. Tidak semua wanita geli dan takut memegang ikan gabus, sebuah video youtube dibawah ini terlihat para wanita ini malah dengan uletnya berani mengolah bahkan menhantam ikan-ikan gabus nakal ini untuk diolah menjadi lauk.
Lihat Videonya dua wanita hamtam ikan gabus nakal
Sementar itu, harga ikan ini termasuk salah satu jenis ikan yang mahal. Awalnya bermula ketika saya ke pasar untuk membeli ikan lele, ada banyak penjual ikan lele di pasar tapi yang jual ikan gabus cuma 1 orang saja dan itupun cuma ada 2-3 ekor saja, dan yg mengejutkan harganya terpaut cukup jauh, harga ikan lele konsumsi perkilo 18 ribu rupiah, sedangkan ikan gabus harganya perkilo 60-70 ribu, itupun tak selalu ada, katanya musiman (tak selalu tersedia stoknya seperti ikan lele).
Saya jadi penasaran dan bertanya2 mengapa ikan gabus jadi semahal itu? dan mengapa ikan lele begitu murah dibanding ikan gabus? sederhananya saya berpendapat bahwa ikan lele banyak yang ternak sedangkan ikan gabus jarang ada yang mau ternak. mengapa?
saya tergelitik penasaran dan mulai bertanya mengapa di warung2 mengapa banyak penjual ikan lele, belut, gurami dan sebagainya dan mengapa ikan gabus mereka tidak menjualnya?....beraneka ragam jawaban mereka.
Namun ada yang bilang:
1. ikan gabus mahal mas, nanti susah jualnya.....(ini jawaban yg paling sering..soalnya memang jarang ada).
2. ikan gabus musiman mas, kalau adapun ga banyak, jadi ga bisa konsisten selalu tersedia ada di pasaran.
3. ikan gabus jarang ada yang mau ternak mas, karena susah ternaknya, sering lompat dan nglatih makan peletnya susah. ga serakus ikan lele, pelet langsung disamber, berkembang biaknya jadi susah.
Semua jawaban tersebut agaknya seirama dan senada...yaitu peternak ikan memang jarang ada yg mau ternak sehingga otomatis jarang ada juga ada yg mau jual apalagi mengkonsumsinya. kalo kepepet aja mereka baru mencarinya buat obat katanya. ( jarang ada peternak bukan berarti tidak ada sama sekali, ada peternak yang berani beternak dan mereka berhasil mengembangbiakkannya, tapi jumlah peternak tsb relatif sedikit dibanding peternak belut dan lele). dan peternak2 ini hanya menyuplai rumah2 sakit dan pembuat kapsul ikan kutuk saja. jarang ada yg menyuplai restoran-restoran.(**)
Post a Comment