Awas! Jangan coba-coba sentuh rambut siswa SMP ini, apalagi dipangkas
Ibrahim Ali, dok jpnn.com |
source: jpnn.com /Selasa, 18 Juli 2017
by: Janwari Irwan--Lombok Timur
Intip Berita -- Gaya rambut salah seorang siswa baru Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 1 Sakra Barat, Lombok Timur, NTB, ini unik.
Ibrahim Ali menjadi perbincangan siswa dan guru di SMPN 1 Sakra Barat, Senin pagi kemarin (17/7). Pasalnya Ibrahim datang ke sekolah dengan rambut panjang dan gimbal ala penyanyi reggae Bob Marley.
Tampilannya ini membuatnya sangat berbeda dibanding siswa lainnya. “Saya gimbal sejak masih kecil,” katanya kepada Radar Lombok (Jawa Pos Group) Senin kemarin (17/7).
Ibrahim Ali menjadi perbincangan siswa dan guru di SMPN 1 Sakra Barat, Senin pagi kemarin (17/7). Pasalnya Ibrahim datang ke sekolah dengan rambut panjang dan gimbal ala penyanyi reggae Bob Marley.
Tampilannya ini membuatnya sangat berbeda dibanding siswa lainnya. “Saya gimbal sejak masih kecil,” katanya kepada Radar Lombok (Jawa Pos Group) Senin kemarin (17/7).
Polisi Aniaya anak SD di hadapan wali murid dan murid
Siswa yang lahir tanggal 28 November tahun 2004 mengaku, sejak kecil rambutnya tidak pernah dipotong. Ada pantangan tersendiri. Jika rambutnya dipangkas, badannya langsung demam.
“Kalau ini dipotong berarti ingin melihat saya sakit, dan penyakit pertama yang saya rasakan adalah panas,” katanya.
Keluarga sempat berencana memangkas dan meluruskan rambutnya. Tiba-tiba saja dia meraskan sakit yang luar biasa. Rencana itupun tidak dilanjutkan.
Bahkan, kata dia, jika ada rambutnya rontok saja, dia langsung sakit. Karena itu, perlu ada ritual khusus jika rambutnya dirapikan.
“Kalau ada yang rontok satu saja pasti orang yang menemukan akan mengantarkan ke saya untuk disimpan,” katanya.
Salah satu anggota keluarganya, Hamdan, menuturkan Ibrahim Ali sejak lahir sudah memiliki rambut gimbal. Jika hendak dirapikan, maka ada ritual khusus yang dilakukan keluarganya.
“Untuk cerita dari awalnya saya kurang tahu persis. Tapi yang saya tahu akan ada bulan – bulan tertentu untuk dilakukan ritual dalam rangka memangkas sedikit rambut gimbalnya, jadi tidak boleh dipangkas sembarangan,” jelasnya.
Di keluarganya, sebenarnya bukan hanya Ibrahim yang rambutnya gimbal sejak kecil. Kakak laki-lakinya juga mengalami hal yang sama. Namun menginjak dewasa, rambut gimbalnya itu perlahan-lahan lurus dan rapi.
Meski berambut gimbal, Ibrahim mengaku tidak merasa risih bergaul. Malah dengan rambut yang gimbal menjadikan ciri khasnya.
“Karena ini bukan untuk bergaya tentunya saya tidak bangga,” katanya.
Kelak, Ibrahim mengaku ingin menjadi seorang polisi meski saat ini rambut belum bisa rapi. “Seperti kakak saya dulu, kalau sudah besar rambut gimbal perlahan – lahan akan rontok sendiri dan akan diganti dengan rambut yang bagus dan rapi,” akunya.
Kepala SMPN 1 Sakra Barat Mashyudi mengatakan, Ibrahim memang lain dengan siswa baru lainnya yang masuk sekolah dengan tampilan rapi. Namun pihaknya memakluminya setelah mengetahui riwayatnya.
“Kalau rambut siswa (Ibrahim,red) ini kita akan potong, itu berarti membuat anaknya akan jatuh sakit, sehingga kita berikan dia kebijakan khusus di sekolah,” terangnya seraya menyebut Ibrahim siswa yang pintar bermain musik.
“Kalau ini dipotong berarti ingin melihat saya sakit, dan penyakit pertama yang saya rasakan adalah panas,” katanya.
Keluarga sempat berencana memangkas dan meluruskan rambutnya. Tiba-tiba saja dia meraskan sakit yang luar biasa. Rencana itupun tidak dilanjutkan.
Bahkan, kata dia, jika ada rambutnya rontok saja, dia langsung sakit. Karena itu, perlu ada ritual khusus jika rambutnya dirapikan.
“Kalau ada yang rontok satu saja pasti orang yang menemukan akan mengantarkan ke saya untuk disimpan,” katanya.
Salah satu anggota keluarganya, Hamdan, menuturkan Ibrahim Ali sejak lahir sudah memiliki rambut gimbal. Jika hendak dirapikan, maka ada ritual khusus yang dilakukan keluarganya.
“Untuk cerita dari awalnya saya kurang tahu persis. Tapi yang saya tahu akan ada bulan – bulan tertentu untuk dilakukan ritual dalam rangka memangkas sedikit rambut gimbalnya, jadi tidak boleh dipangkas sembarangan,” jelasnya.
Di keluarganya, sebenarnya bukan hanya Ibrahim yang rambutnya gimbal sejak kecil. Kakak laki-lakinya juga mengalami hal yang sama. Namun menginjak dewasa, rambut gimbalnya itu perlahan-lahan lurus dan rapi.
Meski berambut gimbal, Ibrahim mengaku tidak merasa risih bergaul. Malah dengan rambut yang gimbal menjadikan ciri khasnya.
“Karena ini bukan untuk bergaya tentunya saya tidak bangga,” katanya.
Kelak, Ibrahim mengaku ingin menjadi seorang polisi meski saat ini rambut belum bisa rapi. “Seperti kakak saya dulu, kalau sudah besar rambut gimbal perlahan – lahan akan rontok sendiri dan akan diganti dengan rambut yang bagus dan rapi,” akunya.
Kepala SMPN 1 Sakra Barat Mashyudi mengatakan, Ibrahim memang lain dengan siswa baru lainnya yang masuk sekolah dengan tampilan rapi. Namun pihaknya memakluminya setelah mengetahui riwayatnya.
“Kalau rambut siswa (Ibrahim,red) ini kita akan potong, itu berarti membuat anaknya akan jatuh sakit, sehingga kita berikan dia kebijakan khusus di sekolah,” terangnya seraya menyebut Ibrahim siswa yang pintar bermain musik.
Post a Comment