INTIP BERITA - DAMASKUS, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan satu dari tiga anak Suriah telah merasakan perang sejak lahir.
Pada hari Senin (14/03), UNICEF mengatakan dalam sebuah laporan bahwa jutaan anak-anak di Suriah telah merasakan ganasnya perang sejak lahir, dan telah memaksa mereka meninggalkan rumah mereka, kehilangan orang tua, atau dipaksa bekerja. “Setiap anak Suriah di bawah usia lima tahun telah mengenal kekerasan dan perang – diperkirakan 2,9 juta anak-anak di dalam wilayah Suriah dan setidaknya 811.000 di negara-negara tetangga,” kata badan PBB.
Menurut laporan itu, lebih dari 200.000 anak-anak tinggal di daerah yang dikepung oleh kelompok teroris. Ia juga mengatakan sekitar 2,1 juta anak-anak yang tinggal di dalam Suriah dan sekitar 700.000 di negara-negara tetangga telah putus dari sekolah.
Direktur UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Peter Salama memperingatkan bahwa hampir tujuh juta anak di Suriah yang hidup dalam kemiskinan yang terperangkap dalam militansi yang didukung asing.
“Perang berlanjut, anak-anak terlibat dalam keganasan perang, mereka putus sekolah, dan banyak yang dipaksa menjadi buruh, sedangkan anak perempuan dipaksa menikah dini atau budak seks para teroris”, tambah Salama.
Suriah telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing sejak Maret 2011. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Februari oleh Pusat Penelitian Kebijakan Suriah, menyebutkan bahwa konflik telah merenggut nyawa lebih dari 470.000 orang, 1,9 juta orang luka-luka, dan hampir setengah dari populasi Suriah telah mengungsi di dalam atau di luar perbatasan Suriah. [source.arn.com]
Menurut laporan itu, lebih dari 200.000 anak-anak tinggal di daerah yang dikepung oleh kelompok teroris. Ia juga mengatakan sekitar 2,1 juta anak-anak yang tinggal di dalam Suriah dan sekitar 700.000 di negara-negara tetangga telah putus dari sekolah.
Direktur UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Peter Salama memperingatkan bahwa hampir tujuh juta anak di Suriah yang hidup dalam kemiskinan yang terperangkap dalam militansi yang didukung asing.
“Perang berlanjut, anak-anak terlibat dalam keganasan perang, mereka putus sekolah, dan banyak yang dipaksa menjadi buruh, sedangkan anak perempuan dipaksa menikah dini atau budak seks para teroris”, tambah Salama.
Suriah telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing sejak Maret 2011. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Februari oleh Pusat Penelitian Kebijakan Suriah, menyebutkan bahwa konflik telah merenggut nyawa lebih dari 470.000 orang, 1,9 juta orang luka-luka, dan hampir setengah dari populasi Suriah telah mengungsi di dalam atau di luar perbatasan Suriah. [source.arn.com]
Post a Comment