INTIP BERITA - PALESTINA, Seorang anak Palestina berumur 10 tahun tewas dan seorang adiknya terluka dalam serangan udara Israel terhadap penduduk Jalur Gaza yang terkepung.
Yasin Abu Hussa tewas dalam serangan udara di kota Beit Lahiya di utara Jalur Gaza pada Sabtu dini hari, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra kepada kantor berita Al Mayadeen.
Para pejabat Israel mengatakan mereka melakukan serangan udara setelah beberapa roket yang diduga ditembakkan dari Jalur Gaza mendarat di sebuah medan terbuka di selatan wilayah Palestina yang diduduki.
Militer Israel sering melakukan pemboman di Jalur Gaza dengan alasan yang dibuat-buat. Mereka selalu menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam pelanggaran hukum internasional, dan warga sipil sering menjadi target mereka hingga menewaskan atau mencederainya.
Perang 50 hari telah berakhir pada akhir Agustus 2014 dengan gencatan senjata yang mulai berlaku setelah negosiasi tidak langsung di ibukota Mesir Kairo. Hampir 2.200 warga Palestina, termasuk 577 anak-anak tewas dalam serangan Israel. Lebih dari 11.100 orang lain – termasuk 3.374 anak-anak, 2.088 perempuan dan 410 orang tua – terluka perang yang dipaksakan itu.
Gaza telah diblokade sejak tahun 2007, sebuah situasi yang menyebabkan penurunan standar hidup pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya hingga miningkatkan pengangguran, dan kemiskinan tak henti-hentinya.
Rezim apartheid Israel menyangkal bahwa sekitar 1,8 juta orang di Gaza emiliki hak dasar mereka, seperti kebebasan bergerak, pekerjaan yang layak, dan kesehatan yang memadai dan pendidikan. [source.ARN.COM]
Yasin Abu Hussa tewas dalam serangan udara di kota Beit Lahiya di utara Jalur Gaza pada Sabtu dini hari, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra kepada kantor berita Al Mayadeen.
Para pejabat Israel mengatakan mereka melakukan serangan udara setelah beberapa roket yang diduga ditembakkan dari Jalur Gaza mendarat di sebuah medan terbuka di selatan wilayah Palestina yang diduduki.
Militer Israel sering melakukan pemboman di Jalur Gaza dengan alasan yang dibuat-buat. Mereka selalu menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam pelanggaran hukum internasional, dan warga sipil sering menjadi target mereka hingga menewaskan atau mencederainya.
Perang 50 hari telah berakhir pada akhir Agustus 2014 dengan gencatan senjata yang mulai berlaku setelah negosiasi tidak langsung di ibukota Mesir Kairo. Hampir 2.200 warga Palestina, termasuk 577 anak-anak tewas dalam serangan Israel. Lebih dari 11.100 orang lain – termasuk 3.374 anak-anak, 2.088 perempuan dan 410 orang tua – terluka perang yang dipaksakan itu.
Gaza telah diblokade sejak tahun 2007, sebuah situasi yang menyebabkan penurunan standar hidup pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya hingga miningkatkan pengangguran, dan kemiskinan tak henti-hentinya.
Rezim apartheid Israel menyangkal bahwa sekitar 1,8 juta orang di Gaza emiliki hak dasar mereka, seperti kebebasan bergerak, pekerjaan yang layak, dan kesehatan yang memadai dan pendidikan. [source.ARN.COM]
Post a Comment