Halloween party ideas 2015

http://newsacehtoday.blogspot.co.id/


INTIP BERITA - DAMASKUS, Penasehat politik dan media Presiden Suriah Bashar al-Assad,  mengatakan sekarang saatnya bagi AS untuk menekan Turki dan Arab Saudi untuk berhenti dukungannya terhadap teroris Takfiri yang mendatangkan malapetaka di Suriah.

Bouthaina Shaaban membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi al-Mayadeen yang berbasis di Lebanon pada hari Selasa (15/03), sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa “bagian utama” dari pasukan Rusia akan mulai ditarik dari Suriah.
    “Bola sekarang berada di pengadilan Amerika Serikat dan langkah berikutnya adalah tekanan Amerika pada Turki dan Arab Saudi untuk menghentikan pendanaan dan menghentikan aliran senjata pada kelompok-kelompok terorisme”, kata Shaaban.

“Hal ini sangat mungkin dilakukan dengan menutup perbatasan dan mencegah tentara bayaran atau militan dari berbagai negara masuk ke wilayah Suriah”, tambahnya.

Arab Saudi dan Turki, bersama dengan sekutu lainnya termasuk Qatar masih telah terlibat dalam memberikan dukungan keuangan, logistik, pelatihan dan persenjataan kepada para teroris Takfiri dalam upaya untuk menggulingkan Presiden Bashar Assad.

Sementara terkait Rusia sebagai salah satu “sekutu dan teman”, ia mengatakan bahwa sebagian pasukan Rusia telah ditarik tapi tidak berarti mereka “tidak bisa kembali”.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan negara itu telah mulai pengiriman kembali pesawat dan peralatan militer ke Rusia.

Pasukan Suriah baru-baru ini membuat kemajuan back to back dengan dukungan dari serangan udara Rusia.

    Tentara (Suriah) tidan hanya menjaga kemajuan yang telah dibuat, bahkan juga menghadapi medan tempur baru untuk membebaskan sebanyak mungkin daerah-daerah yang dikuasai teroris”, tambah Shaaban.

Suriah telah dicengkeram oleh militansi yang didukung Barat dan negara-negara Arab sejak Maret 2011. Menurut laporan per Februari yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Kebijakan Suriah, konflik telah merenggut nyawa lebih dari 470.000 orang, 1,9 juta lainnya ukan, dan hampir setengah dari populasi Suriah mengungsi di dalam atau di luar perbatasannya. [ARN.COM] 

Post a Comment

Powered by Blogger.