NEWSACEHTODAY, JAKARTA - Demi kemanan soal UN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melibatkan para hacker (peretas) untuk mengamankan soal-soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Kementerian berharap para hacker bisa mensukseskan UN yang akan berlangsung mulai Senin 4 April 2016 mendatang.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Nizam, mengatakan pihaknya melibatkan banyak pihak untuk mengantisipasi kebocoran soal UN berbasis komputer. Beberapa yang dilibatkan di antaranya Kementerian Komunikasi dan Informatika, BPPT, dan perguruan tinggi seperti UI, ITB, ITS, UGM. "Kami juga kerja sama dengan hacker putih," kata Nizam, dalam konferensi pers, Jumat, 1 April 2016, di Kemendikbud, Jakarta.
Hacker putih adalah sebutan Nizam untuk hacker yang baik. Mereka mempunyai kemampuan meretas, namun tidak untuk berbuat jahat. Justru memberi masukan agar server UNBK semakin kokoh. Adapun bagi hacker lainnya, Nizam mengimbau agar mereka turut mensukseskan UN. "Sesama hacker jangan ganggulah," kata Nizam.
Dia mengatakan sejauh ini sudah 80 persen sekolah yang telah mengunduh soal-soal untuk UN berbasis komputer. Untuk tahun ini, dari sekitar 98.270 sekolah tingkat SMA, SMP, dan sederajat yang melakukan UNBK ada 4.381 sekolah. Jumlah ini meningkat 800 persen dibanding 2015 dimana jumlah sekolah yang melakukan UNBK adalah 554 sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengaku telah bertemu dengan para hacker putih. "Mereka orang-orang baik. Mereka membobol, tapi kasih tahu dimana bobolnya," kata Anies. Dia meminta para hacker ikut membantu kelancaran UN dengan tidak meretas server Kemendikbud. "Mereka semua Alhamdulillah pernah ikut UN. Jadi semua tahu seberapa pentingnya UN berjalan dengan baik," kata Anies.
Tahun 2016 adalah pelaksanaan UNBK tahun kedua. Nizam mengatakan, di tahun ini UNBK masih menggunakan sistem semi-online, dimana soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah). Lalu, ujian siswa dilayani oleh server lokal secara offline. Hasil ujian kemudian dikirim dari server sekolah ke server pusat secara online.
[tempo.com]
Post a Comment