Halloween party ideas 2015

http://newsacehtoday.blogspot.com/

NEWSACEHTODAY, CHINA-- Sebuah Tabloid lokal Zambia di China, menerbitkan berita utamanya mengenai sebuah  perusahaan yang bergerak di bidang makanan siap saji asal China.  Namun yang menggegerkan perusahaan tersebut mengolah daging manusia sebagai bahan baku pembuat "Kornet" yang akan dijual ke Afrika. beberapa foto daging yang menyerupai bentuk manusia pun beredar di tabloid tersebut, sebagaimana dikutip (koranmetro.com).
 
Menurut  Christopher Mulenga (Wakil Menteri Pertahanan Zambia), pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut laporan yang beredar di media tersebut. “Pemerintah Zambia menyesalkan insiden ini mengingat hubungan hangat antara Zambia dan China,” kata dia seperti yang dilansir BBC, Selasa (24/5/2016).

Lebih lanjut Mulenga menuturkan, bahwa Pemerintah akan segera melakukan penyelidikan dan akan memberi pernyataan yang komprehensif atas berita tersebut. Ia juga menambahkan, di Zambia terdapat komunitas imigran dari China yang besar. Mereka bahkan membangun bisnis yang sukses di industri retail dan konstruksi.

Masih menururt Mulenga, China merupakan pengimpor utama produk-produk ekspor Zambia, yaitu tembaga. Ia juga menambahkan, bahwa China pun telah menginvestasikan dananya dalam jumlah besar di industri pertambangan di Zambia.

Namun terkait kabar ini, Kementerian Luar Negeri China membantah laporan perusahaan makanan asal China yang memproduksi daging kalengan dari daging manusia untuk diekspor ke Afrika menjadi kornet. Hal yang sama disangkal kantor berita Xinhua. Mereka mengatakan komentar wanita asal China yang memberi kutipan di tabloid lokal di Zambia tersebut adalah palsu.

Perusahaan makanan di China tengah mengumpulkan tubuh manusia yang telah mati untuk diasinkan. Daging manusia itu dibuat dalam kemasan kaleng, sebut salah seorang wanita asal China yang tidak ingin namanya dipublikasikan. Namun hal demikian lagi-lagi dibantah. “Laporan itu bertujuan menghancurkan kemitraan lama antara kedua negara,” kata Duta Besar China untuk Zambia, Yang Youming. (rt)

Post a Comment

Powered by Blogger.