NEWSACEHTODAY, JAKARTA - Bambang Riyanto, Anggota Komisi II DPR RI ini berpendapat, kebijakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi melakukan rasionalisasi sejuta PNS dinilai kental kepentingan politis. Pasalnya, tanpa rasionalisasi pun jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia akan berkurang bila pemerintah tidak merekrut pegawai baru.
Bambang juga mengatakan "Ya sama-sama orang politik jadi kami tahulah ini ada unsur politisnya. Wacana rasionalisasi sengaja dihembuskan agar PNS resah. Lantas tiba-tiba datanglah seorang pangeran yang jadi penyelamat," ujarnya kepada JPNN yang mengibaratkan kisah Putri Salju dan Pangeran, Minggu (19/6).
Masih menurut Bambang, kebijakan rasionalisasi ala Yuddy Chrisnandi adalah irasional. Sehingga dia menduga menteri asal Partai Hanura itu sengaja pasang badan demi pamor sang hero.
"Dalam setiap peperangan pasti ada yang jadi heronya. Yang berdarah-darah prajurit dan panglimanya, tapi yang naik pamor rajanya. Sudah biasa itu dalam dunia politik," ujar pria asal Sukoharjo ini.
Menurut dugaan Bambang, rencana tersebut tidak akan direalisasikan karena Presiden Jokowi sudah memberikan pernyataan tidak adanya rasionalisasi.
"Mungkin Pak Yuddy memang prajurit setia, lanjut Bambang, yang selalu siap pasang badan bila diperlukan," tandasnya.
Bambang juga mengatakan "Ya sama-sama orang politik jadi kami tahulah ini ada unsur politisnya. Wacana rasionalisasi sengaja dihembuskan agar PNS resah. Lantas tiba-tiba datanglah seorang pangeran yang jadi penyelamat," ujarnya kepada JPNN yang mengibaratkan kisah Putri Salju dan Pangeran, Minggu (19/6).
Masih menurut Bambang, kebijakan rasionalisasi ala Yuddy Chrisnandi adalah irasional. Sehingga dia menduga menteri asal Partai Hanura itu sengaja pasang badan demi pamor sang hero.
"Dalam setiap peperangan pasti ada yang jadi heronya. Yang berdarah-darah prajurit dan panglimanya, tapi yang naik pamor rajanya. Sudah biasa itu dalam dunia politik," ujar pria asal Sukoharjo ini.
Menurut dugaan Bambang, rencana tersebut tidak akan direalisasikan karena Presiden Jokowi sudah memberikan pernyataan tidak adanya rasionalisasi.
"Mungkin Pak Yuddy memang prajurit setia, lanjut Bambang, yang selalu siap pasang badan bila diperlukan," tandasnya.
(sumber: esy/jpnn)
Post a Comment