Hal tersebut membuat sebahagian masyarakat Singkawang pun resah karena isu komunis berdampak serius terhadap stabilitas sosial dan politik di kotanya.
Mengutip RMOL, Juru Bicara Presiden era Abdurahman Wahid (Gusdur), Adhie Massardie, meminta agar pemerintah pusat lekas merespons isu ini. Kalau dibiarkan liar, bisa menjadi potensi konflik di tengah masyarakat.
Yang terpenting, figur-figur politisi daerah yang terindikasi terlibat dalam pemakaian logo palu arit sebaiknya tidak diberi ruang untuk berkuasa karena hal itu bisa dianggap masyarakat sebagai kebangkitan komunis.
Terlepas dari benar atau salah, isu itu bisa menjadi sumber konflik sosial. Makanya, saya meminta kepala BIN dan Kapolri segera melakukan investigasi yang mendalam,” tegas Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu.
Meskipun kebenaran dari isu ini perlu ditelaah secara mendalam dan komprehensif, setidaknya partai politik harus ambil bagian dalam mengantisipasi risiko yang lebih buruk dengan tidak mencalonkan mereka yang diduga terlibat dalam gerakan komunisme gaya baru ini,” lanjutnya.
(sumber: azm/arrahmah.com)
Post a Comment