![]() |
Para pendeta Budha dilatih menembak oleh Militer Myanmar |
“Human Rights Watch di New York beberapa waktu lalu menyebutkan, kekerasan tidak hanya dilakukan oleh masyarakat sipil, tetapi juga dibantu secara sistematis oleh militer,” kata Marwan Jafar dalam pernyataan tertulis yang dikirim ke Rimanews, Jumat.
Dia karena itu menyerukan peran dan suara dunia internasional terutama organisasi-organisasi internasional seperti PBB menghentikan pembantaian di Myanmar.
Ribuan Warga Israel Mengungsi
Ketegangan antara warga Budha dan Rohingya meluas sejak 2012 dan terus memburuk karena dipicu serentetan agresi, termasuk tuduhan pemerkosaan dari kedua belah pihak yang menyebabkan ribuan warga Rohingya mengungsi ke negara-negara tetangga termasuk Bangladesh.
Awal Oktober silam, tiga pos polisi di sepanjang perbatasan Myanmar-Bangladesh diserang massa yang terkoordinasi sehingga sembilan polisi tewas dan memicu bentrok berhari-hari.
Pekan lalu, sebuah laporan dari Human Rights Watch menyebutkan bahwa 1.250 rumah warga Rohingya dibakar pemerintah Myanmar, yang kemudian dibantah Myanmar dengan berkilah bahwa para penyerang di desa-desa itulah yang membakarnya.
"Citra-citra satelit terbaru memastikan bahwa penghancuran desa-desa Rohingya itu jauh lebih luas dan mencakup lebih dari tempat-tempat yang diklaim pemerintah (Myanmar)," kata Brad Adams, Direktur wilayah Asia Human Rights Watch.
Menurut Marwan, jika itu benar, maka harus disikapi secara serius karena disebutkan sekitar 820 rumah dihancurkan di lima desa utara Rakhine dalam kurun tanggal 10-18 November lalu.
“Kini, sudah ribuan warga Rohingya terpaksa melarikan diri mencari suaka ke negara lain sejak konflik pertama meletus beberapa tahun lalu” ujar Marwan.
Terlepas dari motif apapun, menurut mantan Ketua Fraksi PKB DPR RI ini, kekerasan dan tindakan pembantaian yang dialami masyarakat muslim Rohingya tidak dapat dibenarkan oleh kemanusiaan.
“Tragedi praktik genosida tersebut harus dikutuk dalam konteks kemanusiaan dan disikapi dengan bijak sebagai tindakan keji yang melibatkan kekuatan militer dan masyarakat sipil setempat di luar latar belakang agama mereka,” kata Marwan.
Marwan meminta pemerintah Indonesia melakukan tindakan cepat menghentikan genosida terhadap masyarakat Rohingya sebagai tindakan yang murni kejahatan kemanusiaan.(rimanews)
Post a Comment