 |
| Foto ilustrasi |
Newsacehtoday.ml - Berita tragis ini telah lama terjadi yaitu pada Tahun 2011. Penyebabnya sangat tidak masuk akal, namun begitulah kenyataannya. Gara-gara celana dalam (CD) Parno, 55, warga Desa Panjeng Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo meninggal karena tenggelam saat berusaha mengejar CD yang terbawa arus di Sungai Asin.
Korban jatuh terperosok ke sungai pada saat berusaha mengejar kain berbentuk segitiga itu.
Korban jatuh terperosok ke sungai pada saat berusaha mengejar kain berbentuk segitiga itu.
Tragisnya, Parno tenggelam di depan mata Syaifullah, 12, anaknya Syaifullah ikut ayahnya mandi di sungai yang tak jauh dari rumah.
BACA: Karena Panik, Sang Ibu Tusuk Bayinya Hingga Tewas
BACA: Karena Panik, Sang Ibu Tusuk Bayinya Hingga Tewas
Saat mandi, bapak dan anak itu sekalian mencuci baju.Nah,celana dalam Parno mendadak terbawa arus sungai yang mengalir cukup deras.Sengaja berlari di atas permukaan air,suami Ishom,48,itu berusaha mengejar. Nahas,baru melangkah beberapa meter, dia hilang keseimbangan lantaran masuk ke bagian kali yang dalam.’Bapak tidak bisa berenang dan tidak tahu kalau di situ ada kedung(bagian sungai yang dalam),’ ungkap Syaifullah.
Menurut siswa SD itu,dia dan ayahnya sengaja mandi di sungai karena kepanasan sepulang dari menghadiri undangan hajatan keluarganya.Parno sekalian mencuci semua pakaian yang dikenakannya yang sudah kotor terkena keringat.’Saat bapak tenggelam,saya teriak-teriak minta tolong,’ujarnya .
Teriakan Syaiful sempat didengar pemancing yang sedang mengail ikan tak jauh dari lokasi.Warga lainnya ikut berdatangan.Namun,Parno sudah tidak bernyawa saat diangkat ke daratan.’Kedung Anom itu memang cukup dalam,kedalamnnya sekitar lima meter,’kata Edi Suyoto,tokoh masyarakat setempat.
Hasil olah TKP yang dilakukan tim identifikasi Polres Ponorogo,petugas Polsek Jenangan,dan paramedis mendapati banyak air di perut Parno.Korban diduga kuat tewas akibat saluran pernafasannya kemasukan air hingga tidak mendapatkan suplai oksigen.Kasat Reskrim AKP Nyoto saat mendampingi Kapolres Ponorogo AKBP Mas Gunarso juga menyimpulkan penyebab kematian korban murni musibah.
Menurut siswa SD itu,dia dan ayahnya sengaja mandi di sungai karena kepanasan sepulang dari menghadiri undangan hajatan keluarganya.Parno sekalian mencuci semua pakaian yang dikenakannya yang sudah kotor terkena keringat.’Saat bapak tenggelam,saya teriak-teriak minta tolong,’ujarnya .
Teriakan Syaiful sempat didengar pemancing yang sedang mengail ikan tak jauh dari lokasi.Warga lainnya ikut berdatangan.Namun,Parno sudah tidak bernyawa saat diangkat ke daratan.’Kedung Anom itu memang cukup dalam,kedalamnnya sekitar lima meter,’kata Edi Suyoto,tokoh masyarakat setempat.
Hasil olah TKP yang dilakukan tim identifikasi Polres Ponorogo,petugas Polsek Jenangan,dan paramedis mendapati banyak air di perut Parno.Korban diduga kuat tewas akibat saluran pernafasannya kemasukan air hingga tidak mendapatkan suplai oksigen.Kasat Reskrim AKP Nyoto saat mendampingi Kapolres Ponorogo AKBP Mas Gunarso juga menyimpulkan penyebab kematian korban murni musibah.
sumber:lawupos.net
Post a Comment