Summer Zervos yang menggugat Donald Trump (REUTERS/Mike Blake) |
Newsacehtoday, New York - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump digugat oleh seorang wanita yang sebelumnya menudingnya melakukan kekerasan seksual. Gugatan ini diajukan karena Trump menyangkal tuduhan kekerasan seksual.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/1/2017), gugatan ini diajukan Summer Zervos yang pernah menjadi kontestan acara televisi 'The Apprentice' yang dipandu Trump. Gugatan ini diajukan Zervos di New York atas tuduhan memberi keterangan palsu dan pencemaran nama baik.
Gugatan Zervos fokus pada serangkaian penyangkalan yang disampaikan Trump terhadap dirinya dan wanita-wanita lain yang melontarkan tudingan yang sama pada Trump. Penyangkalan itu banyak dilontarkan Trump pada Oktober 2016, beberapa minggu sebelum pilpres AS pada 8 November lalu.
Saat itu, Zervos dan belasan wanita lainnya mengungkapkan ke publik soal berbagai tudingan, yang menyebut Trump melakukan tindakan seksual secara paksa. Berbagai bantahan dan sangkalan disampaikan Trump, mulai dari via Twitter, pernyataan tertulis, wawancara hingga komentar dalam kampanyenya.
Baca juga: Donald Trump Akan Libur Usai Dilantik Jadi Presiden AS
Bahkan dalam kampanye di Charlotte, North Carolina pada 14 Oktober 2016, Trump menyebut wanita yang menudingnya, telah merekayasa cerita demi publisitas dan untuk merusak kampanyenya. Trump menyebut Zervos secara spesifik dalam kampanye di Charlotte.
"Tidak sulit mencari sejumlah orang yang bersedia memberikan keterangan palsu untuk ketenaran pribadi, siapa tahu demi alasan finansial, tujuan politik," ucap Trump saat itu, seperti tertulis dalam dokumen gugatan. Zervos menyebut penyangkalan Trump memicu dampak emosional dan ekonomi bagi dirinya.
"Pernyataan fitnah dan keterangan palsu Trump soal Zervos -- yang di antara hal lain menyebut dia (Zervos) mengarang tudingan tindakan tak terpuji Trump sebagai hoax, dan bahwa dia mengarang cerita 'murahan' agar bisa terkenal -- telah sangat merusak reputasi, kehormatan dan martabat Zervos," demikian isi dokumen gugatan itu.
Dalam konferensi pers di Los Angeles, Zervos meminta Trump untuk meminta maaf. "Karena Trump tidak mencabut kembali pernyataannya seperti saya minta, dia tidak memberi saya alternatif lain selain menggugat dia demi membersihkan reputasi saya," ucapnya.
Baca juga: Akan Libur Usai Dilantik Jadi Presiden AS, Trump Diolok-olok
Juru bicara Trump, Hope Hicks, menyebut tudingan ini tidak masuk akal. "Tidak ada kebenaran dalam kisah absurd ini," sebutnya.
Dalam dokumen gugatan itu, disebutkan Trump telah mencium Zervos tanpa izin di kantor Trump di New York pada Desember 2007. Hal yang sama terjadi di sebuah hotel di Beverly Hills, California, saat Trump mencium, menyentuh payudara dan berusaha membaringkan Zervos di ranjang. Tindakan tak terpuji Trump itu terjadi saat Zervos menemuinya untuk membahas tawaran pekerjaan.
sumber: detik.com
Post a Comment