Halloween party ideas 2015

Renungan, kenapa umat Islam peringati Maulid Nabi SAW?


Kenapa Umat Islam Peringati Maulid Nabi SAW?
Foto acara maulid Nabi Muhammad SAW

Agama - Ulama dan umat islam manfaatkan momen Maulid untuk menyegarkan kembali memori kita terhadap manusia yang amat suci disisi RabNya yakni Nabi Muhammad SAW, Maulid adalah memberitakan kembali kepribadian, perjuangan dan ahlak beliau kepada umat Islam agar tumbuh kekaguman disanubari berharap mencontoh pribadi seagungannya Nabi Muhammad S.A.W  dan bukan mencontoh tokoh-tokoh kafir. 

Jika melihat pada poin ini, tentu peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan hal yang amat baik. Insya Allah mendapat ridha-Nya. Maulid adalah dianjurkan dalam islam dan tidak ada larangan memperingati kelahiran beliau dengan maksud yang ma’ruf yakni agar umat lebih mengenalnya.

Perlu diketahui bahwa dalam Islam kita disuruh untuk melaksanakan semampunya yang diperintahkan, dan menjauhi yang dilarangnya. BUKAN MENJAUHI YANG TIDAK DIKERJAKAN / DILARANG. Seperti dalam hadis berikut ini;

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,’Apa saja yang aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi Nabi-nabi mereka’.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhâri dan Muslim].

Jika Maulid merupakan aktivitas yang tidak boleh dikerjakan atau ada larangannya maka menjadi bid’ah dhalallah (sesat) niscaya akan banyak kesesatan yang dilakukan umat ini. Contohnya adalah sebagai berikut;
1. Penyatuan Mushaf menjadi Mushaf Usmani sebagai inisiatif khalifah Usman ibn Affan RA karena saat itu terjadi 7 dialek berbeda, alhasil beliau (RA) putuskan untuk menetapkan dialek Quraisy sebagai satu-satunya.

Pertanyaan untuk poin 1. Apakah nabi tidak tahu jika kelak akan terjadi perselisihan karena masalah perbedaan logak / dialek sepeninggalnya, sehingga Usman bin Affan RA berinisiatif membakar logat yang lahir dan meninggalkan logat Quraisy saja?

2. Penambahan Harakah / tanda baca, tercetus saat dinasti Umayah karena kekhawatiran terjadinya perubahan arti atau pengertian. Oleh karenanya berinisiatif untuk mencantumkan tanda bantu baca yang dituliskan dengan tinta yang berbeda warnanya dengan tulisan Al Qur’an.

Pertanyaan untuk poin 2. Pernahkah Nabi memerintahkan untuk menambahkan harakah / sakl / tanda baca pada ayat-ayat Quran? Jika tiada, apakah nabi dan para sahabat bodoh (meminjam istilah salah satu komentator artikel ini)?

3. Konsep Uluhiyah, Rububiyah, Asma Wa Sifat yang di gunakan Salafi Wahabi berdalih untuk permudah ajari umat mengenai Tauhid.

Pertanyaan untuk pon 3. Namun jika kita mau kritis seperti mereka, pernahkah Nabi dan Sahabatnya membelah Tauhid jadi 3 ini demi permudah ajari umat? Jika pernah ada, silahkan tuliskan hadisnya. Jika tidak ada hadisnya maka amat tepat jika pembagian Tauhid ini sebagai bid’ah ala Salafi Wahabi.

Aktivitas dalam peringatan Maulid

Dan peringatan Maulid dengan tujuan yang baik, kemudian di isi dengan segala perkara aktivitas sunnah maka bukan hal yang dilarang. Baca yang dibawah ini untuk ketahui aktivitas dalam peringatan Maulid.

Untuk memahami lebih lanjut dari Maulid, maka dengan memaparkan deretan aktivitas didalamnya.

1. Bersalawat kepada Nabi besar Muhammad S.A.W  dan bacaan mulia lainnya.
2. Membaca doa.
3. Adanya tausyiah.
4. Memberi makan orang banyak (fakir miskin dan anak yatim)
5. Dan berkumpulnya banyak kaum Muslim dalam satu tempat.

Apakah aktivitas-aktivitas diatas dilarang dalam Islam? Tentu tidak. Dari ke 5 aktivitas diatas, yang paling sering di jadikan isu panas hanya poin satu yakni Membaca Pujian kepada Nabi SAW, dan disini saya hanya membahas point itu. Sedangkan untuk point 2 hingga 5 tidak ada yang perlu dimasalahkan.

Membaca dan mendengarkan pujian kepada Nabi SAW. 
Apakah memuji Nabi SAW dilarang dalam Islam? Sama sekali tidak. Namun sering kali mereka yang kontra dengan urusan ini membawa hadist yang berbunyi kira-kira begini: Janganlah kalian memujiku berlebihan seperti nasrani memuji Isa bin Maryam.

Berpegang dengan hadis itu mereka menyatakan pujian2 kepada Nabi tidak dibenarkan. Benarkah? Hadis tersebut bukanlah LARANGAN dari Nabi SAW bagi siapapun yang ingin memujinya. Namun memberi batasan, dan batasan itu sudah tertulis jelas di matan hadis tersebut yakni “seperti kaum Nashrani yang berlebihan dalam memuji putra Maryam.”

Tentu kita faham maksud Nabi SAW dalam batasan itu, bahwa jangan seperti umat Nasrani yang menuhankan Isa. Dan bukan melarang siapapun memuja Nabi SAW.

Perlu anda ketahui bahwa, bukan saja kita sebagai mahluk yang memuji nabi SAW, Allah SWT sendiri memujinya dengan memberi label “Agung” kepada Nabi SAW.

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.[QS Al Qalam 68:4]“

Kata-kata “agung” dari Allah yang Maha Agung, memiliki makna yang besar dan tak bisa dijangkau batasnya dengan pikiran kita. Artinya kita bebas untuk menisbatkan sifat-sifat kesempurnaan makhluk bagi beliau Saw tanpa batas (kecuali menjadikan beliau (SAW) sebagai tuhan) karena setinggi apapun pujian kita, tak akan mampu menandingi pujian Allah kepada Rasulullah Saw.

sumber : islamiyah.wordpress.com

Post a Comment

Powered by Blogger.