Pengoroyokan GMBI terhadap anggota FPI, Kapolri Didesak Copot Kapolda Jawa Barat
Mobil milik anggota FPI dirusak massa GMBI, Foto: beritasatu |
Newsacehtoday.ml, JAKARTA - Seolah tiada lagi mereka-mereka penegak hukum yang ampuh dan cerdas untuk meredamkan kondisi bangsa yang sedang kemelud. Kasus perkasus bermunculan tak terselesaikan seolah masing-masing memiliki kepentingan. Saling menuduh, bermusuhan dan anarkis meskipun mereka sesama muslim. Kejadian dibawah ini salah satu contoh yang semestinya tidak perlu terjadi.
Kapolri didesak agar melakukan pencopotan terhadap Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan, yang merupakan dewan pembinan organisasi Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
Polisi Galak ke Ulama Doang?
Polisi Galak ke Ulama Doang?
Hal ini buntut dari pengeroyokan terhadap sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI) yang melakukan pengawalan terhadap pemeriksaan Habib Rezieq kamis kemarin, di Polda Jawa Barat.
“Guna memelihara Jabar kondusif, kami mendesak Kapolri untuk segera mencopot Irjen Pol Anton Charliyan sebagai kapolda Jabar. Sebab apabila yang berangkutan masih menjabat kapolda Jabar berpotensi merusak kondusifitas Jabar yang selama ini terkendali,” jelas aktivis Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar, HD Sumpena, lewat broadcast yang juga terima Redaksi, Jumat (13/1/2017).
Karena itu pihaknya akan beraudiensi ke DPRD Jabar dan Kodam III Siliwangi usai shalat Jumat nanti untuk menyampaikan aspirasi tersebut.
“Seluruh peserta agar shalat Jumat di Pusdai,” sambungnya.
Lewat pesan tersebut, API Jabar mengajak seluruh elemen masyarakat Jabar untuk turut bersama-sama dalam audiensi tersebut.
Saat dihubungi sesaat lalu, dia membenarkan pesan berantai tersebut dari mereka.
“Ya mau audiensi, curhat sama bapak-bapak itu. Kok Jabar bisa kusut begini, padahal selama ini terkenal kondusif. Tiba-tiba di depan Kapolda bisa begini,” ucapnya kepada Kantor Berita Politik RMOL.
Dia menegaskan insiden kemarin itu bukan kerusuhan. Tapi pengeroyokan.
Baca Juga: Benar, Kapolda Jawa Barat adalah Dewan Pembina Ormas GMBI
“Lagi mau pulang, tinggal satu atau dua orang (pendukung Habib Rizieq), dihajar dari belakang,” ungkapnya.
Tuntutan pencopotan Irjen Anton juga disampaikan sebelumnya lewat sebuah petisi di situs Charge.org.
Sebab, Kapolda Jabar itu ternyata Ketua Dewan Pembina LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), LSM yang disebut-sebut menyerang anggota FPI. Bahkan maasa GMBI dari Indramayu dilepas keberangkatannya oleh Kapolsek Jatibarang menuju Mapolda Jabar.
“Menurut kami ini tidak wajar. Jelas ini ada aroma untuk membenturkan rakyat dengan rakyat. Kami ingin agar Ketua Dewan Pembina Harian LSM GMBI yang juga merupakan Kapolda Jabar untuk bertanggung jawab atas perilaku anarkis yang dilakukan LSM-nya,” begitu penutup pernyataan di Petisi tersebut.
“Guna memelihara Jabar kondusif, kami mendesak Kapolri untuk segera mencopot Irjen Pol Anton Charliyan sebagai kapolda Jabar. Sebab apabila yang berangkutan masih menjabat kapolda Jabar berpotensi merusak kondusifitas Jabar yang selama ini terkendali,” jelas aktivis Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar, HD Sumpena, lewat broadcast yang juga terima Redaksi, Jumat (13/1/2017).
Karena itu pihaknya akan beraudiensi ke DPRD Jabar dan Kodam III Siliwangi usai shalat Jumat nanti untuk menyampaikan aspirasi tersebut.
“Seluruh peserta agar shalat Jumat di Pusdai,” sambungnya.
Lewat pesan tersebut, API Jabar mengajak seluruh elemen masyarakat Jabar untuk turut bersama-sama dalam audiensi tersebut.
Saat dihubungi sesaat lalu, dia membenarkan pesan berantai tersebut dari mereka.
“Ya mau audiensi, curhat sama bapak-bapak itu. Kok Jabar bisa kusut begini, padahal selama ini terkenal kondusif. Tiba-tiba di depan Kapolda bisa begini,” ucapnya kepada Kantor Berita Politik RMOL.
Dia menegaskan insiden kemarin itu bukan kerusuhan. Tapi pengeroyokan.
Baca Juga: Benar, Kapolda Jawa Barat adalah Dewan Pembina Ormas GMBI
“Lagi mau pulang, tinggal satu atau dua orang (pendukung Habib Rizieq), dihajar dari belakang,” ungkapnya.
Tuntutan pencopotan Irjen Anton juga disampaikan sebelumnya lewat sebuah petisi di situs Charge.org.
Sebab, Kapolda Jabar itu ternyata Ketua Dewan Pembina LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), LSM yang disebut-sebut menyerang anggota FPI. Bahkan maasa GMBI dari Indramayu dilepas keberangkatannya oleh Kapolsek Jatibarang menuju Mapolda Jabar.
“Menurut kami ini tidak wajar. Jelas ini ada aroma untuk membenturkan rakyat dengan rakyat. Kami ingin agar Ketua Dewan Pembina Harian LSM GMBI yang juga merupakan Kapolda Jabar untuk bertanggung jawab atas perilaku anarkis yang dilakukan LSM-nya,” begitu penutup pernyataan di Petisi tersebut.
sumber: World News Makers
Post a Comment