![]() |
Foto: ceh.tribunnews.com |
BACA:
Hal itu diungkapkan Ketua Pelaksana Quick Count Himasta, Jumila dalam konferensi pers, Kamis (16/2) di sebuah warkop di kawasan Pango Raya, Banda Aceh. Acara itu dihadiri Ketua Prodi Statistika FMIPA Unsyiah, Saiful Mahdi SSi MSc PhD, Ketua Himasta Unsyiah, Zulfazli dan para anggota.
Jumila mengatakan, quick count tersebut bertujuan sebagai bahan pembelajaran mahasiswa Statistika Unsyiah, di samping berguna sebagai pembanding quick count lainnya di Aceh. “Perhitungan cepat ini dilakukan 70 mahasiswa Statistika di 70 TPS menggunakan teknik sampel acak sederhana. Dari 23 kabupaten/kota, hanya Aceh Tenggara dan Simeulue yang tidak masuk,” jelasnya.
Dia tambahkan, keacakan sampel tersebut berdasarkan keacakan asal relawan Himasta yang mengumpulkan data dari daerahnya. “Kami melakukannya secara independen dan swadaya. Bukan titipan atau dibayar oleh siapapun,” ujar Jumila, seraya menyebut margin of error dari penghitungan itu sebesar 3,32 persen.
Sementara itu, Ketua Prodi Statistika FMIPA Unsyiah, Saiful Mahdi SSi MSc PhD mengapresiasi usaha para mahasiswa dalam melakukan quick count. Sebab hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dari yang dibuat lembaga lainnya di Aceh. “70 Sampel TPS sudah mewakili. Sebab yang terpenting bukan jumlah sampel, tapi keacakan sampel tersebut,” ujar Saiful.
Terkait keakuratan quick count itu, Saiful yakin penghitungan mahasiswa Statistika tidak jauh berbeda dengan hasil resmi yang akan dikeluarkan KIP Aceh. “Berdasarkan data dengan marjin 3,32 persen ini, kami yakin hasil terburuk yang diperoleh pasangan nomor urut 6 sebesar 37,2 persen, atau maksimal 43 persen,” tukasnya.
Post a Comment