by: pojoksatu.id,
Rabu, 2 Agustus 2017
Intip Berita -- Wahai manusia yang selalu mengedepankan emosi dan nafsu, jika sudah begini bagaimanakah kalian akan bertanggungjawab dihadapan Allah SWT. Semoga kejadian ini menjadi contoh bagi kita semua.
Kejadian ini dilakukan oleh orang-orang biadap sebagaimana yang terjadi di Kampung Muara Bakti RT 12 RW 07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8) kemarin.
Seorang tukang servis televisi harus kehilangan nyawa dengan cara mengenaskan setelah dihajar lalu dibakar hidup-hidup karena dituduh mencuri amplifier masjid.
Berdasarkan informasi, kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Awalnya, korban berinisial MA (30) itu hendak menunaikan shalat Ashar di masjid Desa Muara Bakti.
Kebutulan, MA saat itu membawa sebuah amplifier di jok motornya.
Karena takut hilang, amplifier tersebut lalu dibawanya ke dalam masjid. Nahas, MA malah dituduh telah mencuri amplifier masjid dimana ia hendak shalat itu. Karena ketakutan, korban memutuskan kabur karena banyak massa yang mengejarnya.
MA pun kabur dari arah Kampung Suka Tenang dengan menceburkan diri ke kali yang berbatasan dengan Kampung Muara Bakti.
Meski berhasil menyeberangi kali dan masuk ke Kampung Muara Bakti, warga tetap menghajarnya beramai-ramai.
Akibatnya, korban pun sampai mengalami luka di sekujur tubuh dan kepala robek.
Meski korban sudah tak berdaya, warga malah menyiramkan minyak ke tubuhnya lantas membakarnya hidup-hidup tanpa ada yang menolong.
Korban sendiri akhirnya meninggal dengan luka bakar 80 persen di sekujur tubuhnya.
Kejadian ini sangat disayangnya, karena warga baru mengetahui bahwa korban bukan pencuri, melainkan tukang servis televisi.
Seorang tukang servis televisi harus kehilangan nyawa dengan cara mengenaskan setelah dihajar lalu dibakar hidup-hidup karena dituduh mencuri amplifier masjid.
Berdasarkan informasi, kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Awalnya, korban berinisial MA (30) itu hendak menunaikan shalat Ashar di masjid Desa Muara Bakti.
Kebutulan, MA saat itu membawa sebuah amplifier di jok motornya.
Karena takut hilang, amplifier tersebut lalu dibawanya ke dalam masjid. Nahas, MA malah dituduh telah mencuri amplifier masjid dimana ia hendak shalat itu. Karena ketakutan, korban memutuskan kabur karena banyak massa yang mengejarnya.
MA pun kabur dari arah Kampung Suka Tenang dengan menceburkan diri ke kali yang berbatasan dengan Kampung Muara Bakti.
Meski berhasil menyeberangi kali dan masuk ke Kampung Muara Bakti, warga tetap menghajarnya beramai-ramai.
Akibatnya, korban pun sampai mengalami luka di sekujur tubuh dan kepala robek.
Meski korban sudah tak berdaya, warga malah menyiramkan minyak ke tubuhnya lantas membakarnya hidup-hidup tanpa ada yang menolong.
Korban sendiri akhirnya meninggal dengan luka bakar 80 persen di sekujur tubuhnya.
Kejadian ini sangat disayangnya, karena warga baru mengetahui bahwa korban bukan pencuri, melainkan tukang servis televisi.
Post a Comment