 |
| ilustrasi |
NEWSACEHTODAY, CIBUBUR – Hanya karena HP android rusak, AZP yang masih abg, warga RT4/6 Kelurahan Kalimulya, Cilodong mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu (25/5).
Menurut saksi, Remaja berusia 16 tahun saat pulang sekolah sekitar pukul 13:00 langsung masuk ke rumahnya. Kondisi rumah saat itu dalam keadaan kosong, karena kedua kakak dan ibu korban sedang bekerja. Saat ibu dan kakak korban tiba dirumah sehabis magrib ditemukan pintu rumah terkunci, sehingga memaksa masuk lewat jendela.
Kondisi dalam rumah saat itu gelap, ketika dinyalakan lampu, terlihat korban masih dalam keadaan terggantung dengan jeratan dasi dilehernya. Kakak dan ibu korban dengan segera menurunkan korban ke lantai, kemudian keluarga korban memanggil pihak RT dan ternyata kondisi korban sudah tidak tertolong. Ketua RW06 Kelurahan Kalimulya, Nahwardi, mengatakan “Kami mendapat informasi saat itu korban dirumah hanya seorang diri,” ujarnya .
Menurut keterangan Nahwardi, korban dan keluarganya merupakan pindahan dari Citayam. Baru tinggal di Kalimulya sekitar setengah tahun dan belum mengurus kepindahan. Namun tidak ada sebab yang diketahui karena apa sampai gantung diri seperti ini. Korban merupakan siswa kelas VII SMA Pembangunan I, Bogor. “Mereka baru pindah kesini setengah tahunan, sekolah di Bogor,” jelasnya.
Dari indentifikasi semnetara, Kapolsek Sukmajaya, AKP Supriyadi menjelaskan, hingga sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban. Pihak keluarga juga tidak menginginkan adanya visum. Sehingga langsung mengurus pemakaman. Dan tidak ada saksi mata yang melihat karena memang korban sehabis pulang sekolah siang hari langsung masuk kedalam rumah. “Kami tidak melihat tanda kekerasan, keluarga tidak mau visum,” tutup Supriyadi.
Supriyadi melanjutkan, hingga saat ini belum diketahui pasti motif korban nekat gantung diri. Namun berdasarkan keterangan keluarga, AZP kerap murung. Sebab, ponsel pintar (smartphone) miliknya rusak sepekan lalu dan tidak juga diperbaiki walaupun ia sudah memintanya kepada keluarga. "Diduga motifnya karena HP android-nya rusak dan tak juga diperbaiki. Namun kami masih dalami penyebab pastinya," kata Supriyadi.
Menurut saksi, Remaja berusia 16 tahun saat pulang sekolah sekitar pukul 13:00 langsung masuk ke rumahnya. Kondisi rumah saat itu dalam keadaan kosong, karena kedua kakak dan ibu korban sedang bekerja. Saat ibu dan kakak korban tiba dirumah sehabis magrib ditemukan pintu rumah terkunci, sehingga memaksa masuk lewat jendela.
Kondisi dalam rumah saat itu gelap, ketika dinyalakan lampu, terlihat korban masih dalam keadaan terggantung dengan jeratan dasi dilehernya. Kakak dan ibu korban dengan segera menurunkan korban ke lantai, kemudian keluarga korban memanggil pihak RT dan ternyata kondisi korban sudah tidak tertolong. Ketua RW06 Kelurahan Kalimulya, Nahwardi, mengatakan “Kami mendapat informasi saat itu korban dirumah hanya seorang diri,” ujarnya .
Menurut keterangan Nahwardi, korban dan keluarganya merupakan pindahan dari Citayam. Baru tinggal di Kalimulya sekitar setengah tahun dan belum mengurus kepindahan. Namun tidak ada sebab yang diketahui karena apa sampai gantung diri seperti ini. Korban merupakan siswa kelas VII SMA Pembangunan I, Bogor. “Mereka baru pindah kesini setengah tahunan, sekolah di Bogor,” jelasnya.
Dari indentifikasi semnetara, Kapolsek Sukmajaya, AKP Supriyadi menjelaskan, hingga sampai saat ini tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban. Pihak keluarga juga tidak menginginkan adanya visum. Sehingga langsung mengurus pemakaman. Dan tidak ada saksi mata yang melihat karena memang korban sehabis pulang sekolah siang hari langsung masuk kedalam rumah. “Kami tidak melihat tanda kekerasan, keluarga tidak mau visum,” tutup Supriyadi.
Supriyadi melanjutkan, hingga saat ini belum diketahui pasti motif korban nekat gantung diri. Namun berdasarkan keterangan keluarga, AZP kerap murung. Sebab, ponsel pintar (smartphone) miliknya rusak sepekan lalu dan tidak juga diperbaiki walaupun ia sudah memintanya kepada keluarga. "Diduga motifnya karena HP android-nya rusak dan tak juga diperbaiki. Namun kami masih dalami penyebab pastinya," kata Supriyadi.
(source: jpnn)
Post a Comment