Kementerian Kesehatan Palestina dalam keterangan pers mengatakan bahwa Ramadhan Mohammad Faisal Thawabta tewas setelah mengirup gas air mata ketika warga Palestina dengan tentara Israel bentrok di desa Beit Fajjar, Selatan Betlehem, Maannews melaporkan.
Mohammad Abu Rayyan dalam keterangan pers menjelaskan tentara Israel memasuki salah satu rumah warga Paletina di desa Beit Fajjar, dan menembakkan gas air mata ke dalam rumah itu. Mohammad Thawabta, bayi yang masih berumur 8 bulan itu banyak menghirup gas air mata hingga menyebabkan sesak nafas, tim medis pun yang menolong dan membawanya ke rumah sakit tidak berhasil menyelamatkannya.
Sementara itu beberapa orang lainnya dari keluarga itu juga mengalami sesak nafas karena banyak mengirup gas air mata, dan masih dalam perawatan di rumah sakit. Tiga warga Palestina juga terluka setelah terkena tembakan peluru kaliber 0,22 selama bentrokan di desa Fajjar.
Bentrokan berat juga terjadi di beberapa daerah Palestina pada “Jum’at Kemarahan” kemarin, seprti di Gaza, Nablus dan Tepi Barat.
Sebelumnya, Qassem Mahmoud Sabaneh dan Ahmad Hamada ditembak mati setelah seorang polisi Israel menuduh mereka menyerang dan melukai seorang pemukim Israel di Nablus.
Sumber-sumber lokal juga mengatakan bahwa pasukan pendudukan ditempatkan di daerah-daerah perbatasan dan pos-pos yang menghadap ke pemukiman Palestina. Mereka menembak dengan peluru tajam, peluru baja berlapis karet dan gas air mata ke kerumunan pemuda Palestina, setidaknya 30 orang pemuda terluka.
Perlawanan (intifada) rakyat Palestina telah memasuki hari ke-30, yang telah menewaskan 70 warga Palestina dan melukai 6000 lainnya. Setidaknya 9 pemukim Israel juga tewas selama bentrokan dengan warga Palestina. [ARN]
Post a Comment