ilustrasi |
NEWSACEHTODAY, BATAM - Seorang Ustaz bernama Saefudin alias Abah, sang guru ngaji di Yayasan Sultan Saipudin Puri Agung Kecamatan Sei Beduk, Batam dilaporkan telah mencabuli enam orang muridnya. Para korban diketahui berinisial Yn (14), Kr (13), Wn (17), Ea (13), Rf (13) dan Nr (14).
Aneh !! Entah apa yang terfikir didalam benak guru ngaji ini, ia memberikan pelajaran yang tidak senonoh kepada anak didiknya. Bahkan dia tidak segan-segan memperlihatkan video porno yang disimpan di dalam Handpone pribadinya.
Kejadian ini terbongkar ketika YN disuruh oleh Safudin mengantarkan rokok dan kopi ke ruang kerjanya.
Saat itu, pelaku bertanya kepada korban apakah dia sudah dewasa.
Mendengar jawaban tersebut, Yn langsung mengatakan sudah karena tidak terlalu mengerti dengan pertanyaan sang guru.
Tidak mempunyai molar. Dia mempertontonkan kemaluanya kepada orang banyak.
Lalu dia bertanya apakah Yn apakah Yn pengen melihat orang itu. Dengan lugu dan polos, Yn mengiyakan tawaran tersebut.
Mendapatkan kesempatan, ia lalu mengeluarkan handponenya dan memutar video porno yang berdurasi sekitar enam menit. Selesai menonton vidio porno, lalu sang ustaz kembali bertanya kepada Yn.
"Dia tanya lagi sama saya. Apakah saya tau daerah yang sensitif di tubuh perempuan dewasa. Saya kembali jawab tidak," sebut Yn bercerita kediamanya, Kamis (17/3/2016).
Akhirnya, Saefudin menunjukan langsung dimana saja daerah-daerah sensitif perempuan. Ia lalu membelai bagian samping telinga korban yang masih ditutup oleh jilbab.
Selanjutnya, tangan pelaku mengarah ke leher korban dan sampai kebagian payudaranya. Di sana ia mulai meremas-remas payudara Yn.
"Saya tidak berani berontak, karena saya takut," sebut Yn lagi.
Menurut Yn, selain dirinya juga ada teman-teman sesama mengaji yang juga menjadi korban pencabulan sang ustaz.
Kejadian itu dia dapat dari beberapa teman-temanya setelah ia menceritakan kejadian ini kepada sang ibu.
"Ada juga teman saya yang jadi korbanya. Malahan dia sempat dicium sama Abah," tukasnya.
Kemudian setelah mendapat kesepakatan bersama, akhirnya beberpa wali murid langsung mengantarkan anaknya ke Polsek Sei Beduk untuk melaporkan kejadian tersebut.
[mejabulatku]
Post a Comment