PBB Beberkan Nama Negara Asal Anggota Pasukan Perdamaian Pelaku Kejahatan Seksual
Hasil kajian terbaru Sekjen PBB Ban Ki-moon yang dirilis hari Kamis (3/3/2016) itu, yang lebih lengkap dari apa yang sebelumnya telah dikabarkan oleh berbagai media, menyebutkan seluruhnya ada 99 kasus kejahatan terkait seksual oleh staf PBB, 69 di antaranya diduga dilakukan oleh anggota pasukan perdamaian.
Angka yang disebutkan dalam laporan terbaru itu menunjukkan kenaikan dari 52 kasus kejahatan seksual yang diduga dilakukan oleh pasukan penjaga perdamaian pada tahun 2014, lapor Reuters.
Hampir sepertiga dari tindak kriminal yang dilakukan pasukan penjaga perdamaian PBB dari tahun 2015 terjadi di Republik Afrika Tengah, yang belakangan melaporkan bahwa pasukan PBB yang ditempatkan di negaranya terlibat kejahatan seksual atau menggunakan seks sebagai alat barter.
Kebanyakan dari anggota pasukan PBB pelaku tindak kriminal itu berasal dari Republik Demokrtik Kongo (DRC).
Menurut laporan Reuters (4/3/2016) negara lain yang terkait dengan tindak kejahatan tersebut termasuk Burundi, Jerman, Ghana, Senegal, Madagaskar, Rwanda, Republik Kongo, Burkina Faso, Kamerun, Tanzania, Slovakia, Niger, Moldova, Togo, Afrika Selatan, Maroko, Benin, Nigeria dan Gabon.
Pada Desember 2015 muncul laporan sebuah lembaga independen yang mengungkap tentang "kegagalan institusional parah” PBB dalam menangani kriminalitas oleh anggota pasukan keamanannya. Sejak itu PBB bergerak melakukan upaya guna mencari para pelaku kejahatan tersebut".
Post a Comment