 |
| Moskow |
NEWSACEHTODAY - MASKOW, Tiga ekstremis yang berafiliasi dengan ISIS yang merencanakan serangan di Rusia, telah ditangkap di Selatan Republik Dagestan, kata seorang pejabat di Moskow kepada kantor berita RT.
Sumber itu juga menambahkan bahwa polisi setempat telah menyita lebih dari 1 ton bahan peledak dan 5 kg TNT buatan sendiri. Tiga prang tersengka ditahan di desa Mutsalaul, 72 km dari ibukota Republik Dagestan, Makhachkala.
Ketiga tersangka “sepakat memberitahu lokasi penyimpanan bahan-bahan peledak itu yang ditinggalkan di sebuah rumah di pinggiran desa” di Dagestan, kata Komite Nasional Anti-teroris (NAC) dalam sebuah pernyataan.
Pihak kepolisian menemukan empat bom buatan sendiri sebanding dengan 5 kg TNT dan setara dengan 1 ton bahan peledak. Bom-bom itu terbuat dari pipa baja yang diisi dengan pecahan peluru. Para ahli sedang membuang bahan peledak.
“Berdasarkan bukti-bukti yang dimiliki NAC, kelompok ekstremis yang terkait dengan Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS / ISIL), berencana untuk menggunakan bom rakitan itu dalam serangan teroris di Rusia”, kata Komite Anti-Teroris (NAC).
Sebelumnya pada bulan Maret, kelompok teroris Rusia yang berjanji setia dengan IS telah mengeluarkan video ancaman serangan bom kepada jutaan Muslim di Rusia, dan mendesak mereka untuk melakukan serangan terhadap penduduk dan pemerintah. Para militan menyebut diri mereka ‘pejuang’ dari pemimpin global kelompok Abu Bakr al-Baghdadi. [ARN]
Sumber itu juga menambahkan bahwa polisi setempat telah menyita lebih dari 1 ton bahan peledak dan 5 kg TNT buatan sendiri. Tiga prang tersengka ditahan di desa Mutsalaul, 72 km dari ibukota Republik Dagestan, Makhachkala.
Ketiga tersangka “sepakat memberitahu lokasi penyimpanan bahan-bahan peledak itu yang ditinggalkan di sebuah rumah di pinggiran desa” di Dagestan, kata Komite Nasional Anti-teroris (NAC) dalam sebuah pernyataan.
Pihak kepolisian menemukan empat bom buatan sendiri sebanding dengan 5 kg TNT dan setara dengan 1 ton bahan peledak. Bom-bom itu terbuat dari pipa baja yang diisi dengan pecahan peluru. Para ahli sedang membuang bahan peledak.
“Berdasarkan bukti-bukti yang dimiliki NAC, kelompok ekstremis yang terkait dengan Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS / ISIL), berencana untuk menggunakan bom rakitan itu dalam serangan teroris di Rusia”, kata Komite Anti-Teroris (NAC).
Sebelumnya pada bulan Maret, kelompok teroris Rusia yang berjanji setia dengan IS telah mengeluarkan video ancaman serangan bom kepada jutaan Muslim di Rusia, dan mendesak mereka untuk melakukan serangan terhadap penduduk dan pemerintah. Para militan menyebut diri mereka ‘pejuang’ dari pemimpin global kelompok Abu Bakr al-Baghdadi. [ARN]
Post a Comment