NEWSACEHTODAY, TANJUNGBALAI – Bocah laki-laki usia sekitar 14 tahun tewas setelah dikeroyok tawon di Jalan Pasir Raya, Lingkungan V, Kelurahan Pematang Pasir, Kecamatan Teluk Nibung Tanjungbalai, Sumut, Kamis (17/3) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Bocah ini tanpa identitas. Ciri-ciri fisiknya, berambut pendek, kulit kuning langsat, memakai baju kaos warna putih, dan celana pendek warna biru.
Kepala Lingkungan Husnul Amri Lubis (40) kemarin (18/3) mengatakan, peristiwa tersebut diketahuinya setelah adanya laporan dari warga yang melihat ada bocah dikeroyok tawon.
“Setelah saya lihat anak tersebut diperkirakan berusia 14 tahun. Ketika saya lihat dia berguling-guling di pinggir jalan sembari menjerit kesakitan akibat diserang tawon yang masih berterbangan di tubuh korban,” katanya.
Melihat hal itu dirinya dan warga mendatangi korban sembari membakar pelepah kelapa untuk mengusir tawon tersebut. Selanjutnya anak tersebut dibawa ke RSUD Kota Tanjungbalai guna mendapatkan perawatan medis.
“Di instalasi gawat darurat korban sempat sadarkan diri namun tetap berguling-guling kesakitan. Saat akan diberikan pertolongan infus, dia menolak sembari berontak,” ucapnya.
Satu jam kemudian, korban menghembuskan napas terakhirnya. “Sebelum meninggal, korban sempat saya tanya orang mana namun dia tak bisa menjawab sambil mengerang kesakitan,” tukasnya.
Sementara itu petugas kamar jenazah RSUD Kota Tanjungbalai Ilham, menuturkan, korban tidak memiliki identitas. Karena tidak ditemukan kartu apapun di badannya.
Ilham menjelaskan, pihaknya akan memakamkan korban jika sampai pukul 16.00 tidak ada warga yang mengaku kerabatnya.
Pantauan wartawan hingga waktu yang ditentukan belum ada seorangpun mengaku keluarga korban.
Akhirnya korban dimakamkan di salah satu pemakaman umum di Jalan Abadi, Kelurahan Tanjungbalai kota II, Kecamatan Tanjungbalai Selatan.
Kasubbag Humas Polres Tanjungbalai, AKP Y Sinulingga membenarkan kejadian tersebut. Dikatakannya pihaknya masih melakukan penyelidikan atas tewasnya anak tanpa identitas tersebut. (jpnn)
Bocah ini tanpa identitas. Ciri-ciri fisiknya, berambut pendek, kulit kuning langsat, memakai baju kaos warna putih, dan celana pendek warna biru.
Kepala Lingkungan Husnul Amri Lubis (40) kemarin (18/3) mengatakan, peristiwa tersebut diketahuinya setelah adanya laporan dari warga yang melihat ada bocah dikeroyok tawon.
“Setelah saya lihat anak tersebut diperkirakan berusia 14 tahun. Ketika saya lihat dia berguling-guling di pinggir jalan sembari menjerit kesakitan akibat diserang tawon yang masih berterbangan di tubuh korban,” katanya.
Melihat hal itu dirinya dan warga mendatangi korban sembari membakar pelepah kelapa untuk mengusir tawon tersebut. Selanjutnya anak tersebut dibawa ke RSUD Kota Tanjungbalai guna mendapatkan perawatan medis.
“Di instalasi gawat darurat korban sempat sadarkan diri namun tetap berguling-guling kesakitan. Saat akan diberikan pertolongan infus, dia menolak sembari berontak,” ucapnya.
Satu jam kemudian, korban menghembuskan napas terakhirnya. “Sebelum meninggal, korban sempat saya tanya orang mana namun dia tak bisa menjawab sambil mengerang kesakitan,” tukasnya.
Sementara itu petugas kamar jenazah RSUD Kota Tanjungbalai Ilham, menuturkan, korban tidak memiliki identitas. Karena tidak ditemukan kartu apapun di badannya.
Ilham menjelaskan, pihaknya akan memakamkan korban jika sampai pukul 16.00 tidak ada warga yang mengaku kerabatnya.
Pantauan wartawan hingga waktu yang ditentukan belum ada seorangpun mengaku keluarga korban.
Akhirnya korban dimakamkan di salah satu pemakaman umum di Jalan Abadi, Kelurahan Tanjungbalai kota II, Kecamatan Tanjungbalai Selatan.
Kasubbag Humas Polres Tanjungbalai, AKP Y Sinulingga membenarkan kejadian tersebut. Dikatakannya pihaknya masih melakukan penyelidikan atas tewasnya anak tanpa identitas tersebut. (jpnn)
Post a Comment