NEWSACEHTODAY, JAKARTA-- Kritikan pedas datang dari anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan, tentang rencana rasionalisasi satu juta PNS yang akan dijalankan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi.
Menurut Arteria, seharusnya tugas Menpan untuk membina para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak produktif, bukan malah membinasakan mereka melalui program rasionalisasi.
"Jadi kenapa tidak dibalik, kalau Kemenpan dan jajarannya tidak bisa membina dan melakukan tata kelola pemerintahan yang baik, ya pensiun dini saja," ujar anggota Komisi II DPR ini melalui pesan singkat, Selasa (7/6).
Meskipun alasannya efisiensi, maka proses verifikasi, sistem penilaian kinerja hingga evaluasi yang dijalankan KemenPAN-RB, juga membutuhkan biaya tak sedikit. Begitu juga sosialisasinya. ujar Arteria
Arteria melanjutkan "Bicara pesangon tentu ada jumlah dana yang sangat besar. Saya pikir ini kebijakan gagal berpikir, apalagi belum ada program pensiun dini dalam program Kemenpan di 2016. Kok ada kebijakan di luar program," tegasnya, mempertanyakan.
Politikus PDI Perjuangan itu juga meminta Menteri Yuddy tidak melanjutkan akrobat dan melahirkan kebijakan yang sejuk agar kepercayaan publik terhadap pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpulihkan dan terjaga.
Arteria Dahlan menyatakan "Kasihan Pak Jokowi, di tengah kerja keras beliau dalam meyakinkan publik, justru terdistorsi dengan pernyataan atau kebijakan pembantunya yang kontraproduktif. Saya ingatkan Menpan tegak lurus dengan kebijakan presiden dan jangan buat kegaduhan terus menerus," pungkas Arteria.
Menurut Arteria, seharusnya tugas Menpan untuk membina para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak produktif, bukan malah membinasakan mereka melalui program rasionalisasi.
"Jadi kenapa tidak dibalik, kalau Kemenpan dan jajarannya tidak bisa membina dan melakukan tata kelola pemerintahan yang baik, ya pensiun dini saja," ujar anggota Komisi II DPR ini melalui pesan singkat, Selasa (7/6).
Meskipun alasannya efisiensi, maka proses verifikasi, sistem penilaian kinerja hingga evaluasi yang dijalankan KemenPAN-RB, juga membutuhkan biaya tak sedikit. Begitu juga sosialisasinya. ujar Arteria
Arteria melanjutkan "Bicara pesangon tentu ada jumlah dana yang sangat besar. Saya pikir ini kebijakan gagal berpikir, apalagi belum ada program pensiun dini dalam program Kemenpan di 2016. Kok ada kebijakan di luar program," tegasnya, mempertanyakan.
Politikus PDI Perjuangan itu juga meminta Menteri Yuddy tidak melanjutkan akrobat dan melahirkan kebijakan yang sejuk agar kepercayaan publik terhadap pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpulihkan dan terjaga.
Arteria Dahlan menyatakan "Kasihan Pak Jokowi, di tengah kerja keras beliau dalam meyakinkan publik, justru terdistorsi dengan pernyataan atau kebijakan pembantunya yang kontraproduktif. Saya ingatkan Menpan tegak lurus dengan kebijakan presiden dan jangan buat kegaduhan terus menerus," pungkas Arteria.
(sumber: jpnn)
Post a Comment