NEWSACEHTODAY, AMSTERDAM -- Menggelikan, Seorang gadis cantik yang kemudian diketahui ia adalah seorang artis sekaligus seniman, Milo Moire asal Swiss ini melakukan aksi yang tidak biasanya di jalan-jalan. Milo merelakan vital dan payudaranya diremas dan diraba secara bebas. Ini merupakan kampanye perlindungan terhadap hak-hak perempuan.
Adapun Aksi tersebut dilakukan Seniman asal swiss ini di jalanan dengan menggunakan box kaca. Para pengguna jalan boleh menyentuh alat vital Milo Moire dan meremas payudaranya dengan memasukkan tangan mereka di boks kaca yang menempel di tubuh Moire.
Milo Moire hanya memberikan waktu 30 detik kepada setiap orang yang menikmati alat vitalnya dan payudaranya. Moire membawa stopwatch untuk menghitung waktu yang diberikan kepada mereka yang menyentuh bagian intimnya.
Milo Moire melakukan aksi tersebut sebagai ekspresi seni. Dia melakukannya sejumlah negara di Eropa, seperti Dusseldorf dan Amsterdam. Namun, dia mengalami masalah ketika tampil di Trafalgar Square, London.
Akhirnya Polisi setempat menangkap Milo Moire saat melakukan aksinya di Trafalgar Square, London. Artis seksi itu dianggap melanggar hukum, sehingga ditangkap polisi dan diseret ke pengadilan.
Milo Moire melakukan aksi tersebut sebagai ekspresi seni. Dia melakukannya sejumlah negara di Eropa, seperti Dusseldorf dan Amsterdam. Namun, dia mengalami masalah ketika tampil di Trafalgar Square, London.
Akhirnya Polisi setempat menangkap Milo Moire saat melakukan aksinya di Trafalgar Square, London. Artis seksi itu dianggap melanggar hukum, sehingga ditangkap polisi dan diseret ke pengadilan.
Saya berada di Trafalgar Square dan polisi datang dan mengatakan kepada saya apa yang saya lakukan melawan hukum dan saya harus dibawa ke kantor polisi,” ujar Milo Moire kepada Mirror Online.
Saya mencoba untuk menjelaskan kepada mereka tetang aksi saya. Para detektif pertama yang mewawancarai saya adalah perempuan dan mereka mengerti. Tapi kepala polisi mereka tidak menerima,” tambah Milo Moire.
Milo Moire menyoroti perbedaan pandangan di Eropa terkait masalah tersebut. Di Amsterdam, kata dia, warga lebih bebas terhadap seksualitas. Namun di London, sangat ketat.
Di Amsterdam itu sangat berbeda. Mereka memahami apa yang saya lakukan. Tapi di London itu lebih ketat, terlalu ketat. Saya pikir Mereka tidak mengerti apa tujuan dari aksi yang saya lakukan,” imbuhnya.
Meski ditangkap dan dibawa ke pengadilan, Milo Moire mengaku tidak akan berhenti melakukan kampanye perlindungan perempuan dengan aksi nyeleneh.
Itu tidak akan menghentikan saya. Itu adalah risiko, tetapi itu adalah risiko saya bersedia untuk mengambil,” tandas Milo Moire.
(sumber: mirror/one/pojoksatu)
Post a Comment