Dalam waktu dekat ini tindakan mengerikan “barbarisme” akan memaksakan kehendak untuk melakukan pemotongan hewan di jalanan, dimana darah mengalir tak bersalah, ini melambangkan kesedihan dan kemarahan, suatu tindakan yang tidak masuk akal menggorok leher hewan, ini adalah mimpi buruk yang pernah terjadi”, ujar Ms. Bardot.
Hari ini saya berbicara kepada Anda karena di saat-saat seperti ini kami membutuhkan kedamaian, bukan pengorbanan ritual dimana ribuan domba akan dipotong tenggorokannya, ini sungguh-sungguh dalam penderitaan, saya menghimbau jika ini tidak bisa dihentikan, gunakanlah senjata bius untuk melukai hewan tersebut, bukan dengan menggorok lehernya”, ini sungguh “Horor”, ungkap Ms. Bardot.
Menurut teori Barat, cara penyembelihan yang paling ‘berperikemanusiaan, adalah dengan membuat hewan sembelihan tersebut tidak sadar sebelum dipotong. Metode yang dilakukan melalui cara pemingsanan dengan setrum, bius, maupun dengan cara -yang mereka anggap paling baik- memukul bagian tertentu di kepala ternak dengan alat tertentu pula. Alat yang digunakan adalah Captive Bolt Pistol (CBV). Dengan cara demikian, hewan yang dipotong dianggap tidak menderita kesakitan karena dipotong dalam keadaan tidak sadar.
Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.
Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum dipotong. Namun cara seperti ini dari sege kesehatan sangat berbahaya, karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia.
Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.
Post a Comment