Halloween party ideas 2015

Warga Pidie Diteror

Penembak Misterius di Pidie

Newsacehtoday.ml, SIGLI - Ibrahim bin Abu (48), warga Gampong Cot Cantek, Kecamatan Sakti, Pidie, Sabtu (12/11) sekitar pukul 19.20 WIB ditembaki oleh pelaku yang belum teridentifikasi menggunakan senjata api (senpi) laras panjang. Tapi, Ibrahim luput dari terjangan timah panah yang ditembakkan tiga kali ke arahnya dari jarak enam meter.

Penembakan petani ini menjadi topik pembicaraan luas di Pidie hingga kemarin, karena pada Rabu (19/10) sekitar pukul 20.30 WIB lalu, rumah semipermanen miliknya di Gampong Cot Cantek, Kecamatan Sakti, juga menjadi sasaran penembakan.

berita lain:
3 Juta Imigran Ilegal Siap-Siap Keluar Dari AS

Saat itu, dua peluru tajam menembus jendela yang terbuat dari bambu, sehingga mengenai bingkai foto yang terpajang di dinding. Ainal Mardhiah (22) anak ketiga Ibrahim yang saat itu sedang nonton televisi selamat dari tembakan. Sedangkan Ibrahim bersama istrinya sedang tidak di rumah. Keduanya pergi ke pasar Sakti untuk membeli kado perkawinan anak tetangganya.

Sebagaimana kasus pertama, kasus kedua ini pun masih berbalut misteri. Polisi juga belum berhasil mengungkap identitas pelaku yang menembak korban dari jarak dekat, tapi meleset.

Berdasarkan keterangan Ibrahim kepada polisi saat dilakukan olah tempat kejadian, pada Sabtu malam itu ia bergerak dari rumahnya naik sepeda motor (sepmor) menuju kedai Gampong Cot Murong yang masih dalam Kecamatan Sakti. Baru sekitar 500 meter meninggalkan rumahnya, Ibrahim ditembak. Tembakan pertama dari arah tiga meter, membuat Ibrahim terkejut, sehingga ia perlambat laju sepmornya.
Pelaku kembali memuntahkan peluru kedua saat jaraknya dengan Ibrahim hanya sekitar enam. Dalam keadaan seperti itu, Ibrahim sempat menoleh ke samping kiri, sehingga sempat ia lihat percikan api dari mulut senjata. Pelaku memang berdiri di sebelah kirinya, di semak-semak dekat badan jalan.

Menjelang peluru ketiga ditembakkan, Ibrahim langsung mematikan lampu sepmor dan memacunya ke arah Pasar Sakti.

Ibrahim Abu yang ditanyai wartawan di lokasi kejadian tidak bersedia memberikan keterangan. “Saya masih lelah, belum tidur. Jangan diwawancara sekarang,” kata Ibrahim yang langsung pergi bersama polisi.

Kapolres Pidie, AKBP M Ali Kadhafi SIK, menjawab Serambi, Minggu (13/11) mengatakan, polisi masih mendalami kasus penembakan terhadap Ibrahim bin Abu, warga Gampong Cantek, Kecamatan Sakti. Polisi menemukan tiga selongsong peluru jenis senpi laras panjang yang digunakan pelaku di lokasi kejadian.

Menurut M Ali, polisi masih mempelajari selongsong peluru yang digunakan pelaku yang belum terungkap identitasnya itu. Selongsong tersebut akan disesuaikan dengan selongsong peluru yang digunakan pelaku saat menembak rumah Ibrahim, medio Oktober lalu.

“Kalau dari hasil pemeriksaan selongsong peluru nanti jenisnya ternyata sama, berarti pelaku orang yang sama. Tapi, kalau selongsong berbeda, maka pelaku dan motifnya berbeda. Kita sedang berkoordinasi dengan Laboratorium Forensik (Labfor) Medan untuk meneliti peluru yang digunakan pelaku,” katanya.

Mengenai motif penembakan itu, kata M Ali, kemungkinan masalah pribadi, bukan politik. M Ali yakin, penembakan itu tak ada hubungannya dengan politik, karena Ibrahim Abu bukan merupakan anggota tim sukses salah satu pasangan gubernur Aceh yang maju dalam Pilkada 2017.

“Yang jelas, polisi sedang bekerja mengungkap kasus penembakan tersebut. Baik yang terjadi di rumah korban maupun yang langsung mengarah ke dirinya,” kata M Ali.

Menurut M Ali Kadhafi, korban juga bingung saat membaca berita di media sosial yang menyebutkan bahwa dirinya anggota tim sukses paslon tertentu. “Korban langsung mengaku kepada polisi bahwa ia tidak terlibat dalam politik dan tidak pernah ikut menjadi timses,” kata M Ali.

Ditanya hasil pemeriksaan peluru di Labfor Medan, M Ali Kadhafi menyatakan, pihak Labfor Medan tidak menyebutkan jenis senjata yang digunakan pelaku saat menembak rumah Ibrahim. Labfor hanya menyebutkan bahwa peluru yang digunakan saat itu berkaliber 762. (aceh.tribunnews.com)


Post a Comment

Powered by Blogger.