![]() |
Herman, tukang pangkas rambut langganan Presiden Jokowi Foto: Pasti Liberti/detikX |
Newsacehtoday - Tukang pangkas langganan Presiden Jokowi, dikutip dari x.detik.com. Simak kisahnya dibawah ini:
Suatu sore, mobil voorijder polisi melaju kencang dengan sirene yang meraung dari Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Seolah tak mau kalah, satu mobil membuntuti di belakang sama kencangnya. Dua mobil ini tancap gas menuju Istana Negara.
Bukan seorang menteri atau perwira tinggi yang dibawa mobil-mobil ini, melainkan seorang ahli pangkas rambut lengkap dengan semua peralatannya. "Saya mendadak diminta segera ke Istana Negara beberapa hari sebelum masuk puasa kemarin," ujar Herman, tukang pangkas rambut itu, saat menceritakan kisahnya kepada detikX di Jakarta dua pekan lalu.
Bukan seorang menteri atau perwira tinggi yang dibawa mobil-mobil ini, melainkan seorang ahli pangkas rambut lengkap dengan semua peralatannya. "Saya mendadak diminta segera ke Istana Negara beberapa hari sebelum masuk puasa kemarin," ujar Herman, tukang pangkas rambut itu, saat menceritakan kisahnya kepada detikX di Jakarta dua pekan lalu.
Begitu sampai Istana Negara, Herman setengah berlari masuk ditemani anggota Pasukan Pengamanan Presiden. "Sampai-sampai tak melewati pemeriksaan lagi," katanya. Ia langsung diminta menuju ruangan yang sudah disiapkan protokoler Istana. Saat Herman menyiapkan peralatannya, Presiden Joko Widodo datang dan langsung duduk di kursi menghadap cermin besar. Tak banyak bicara lagi, Herman segera “memainkan” alat cukurnya, memangkas rambut Presiden Republik Indonesia.
Pria asal Kampung Bantarjati, Banyuresmi, Garut, Jawa Barat, ini sudah lebih dari tiga tahun dipercaya menjadi tukang pangkas rambut orang nomor satu di negeri ini, sejak Presiden Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Herman masih ingat betul saat pertama kali diminta merapikan rambut Jokowi. "Ditunjuk pemilik barbershop tempat saya bekerja," ujar pria berusia 38 tahun itu.
Herman bekerja di Shortcut Barberia, Grand Indonesia. Kebetulan anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, acap kali memangkas rambutnya di Shortcut Barberia saat sedang berada di Jakarta. "Mas Kaesang juga kenal dengan Pak Marcello Decaran, pemilik Shortcut," kata Herman. Kaesang pulalah yang memperkenalkan tukang cukur langganannya itu kepada ayahnya. Kebetulan Jokowi memang sedang mencari tukang potong rambut.
Marcello, yang kemudian menerima permintaan ajudan Jokowi via telepon, meminta Herman segera bersiap menuju rumah dinas Gubernur Jakarta di Taman Suropati. "Pak Marcello sendiri yang antar," kata Herman. Mereka tiba di rumah dinas sekitar pukul 15.00 WIB. Rupanya Jokowi belum tiba. Hujan yang turun pada bulan Januari 2013 menimbulkan genangan tinggi di berbagai wilayah di Jakarta. Herman harus menunggu dua jam karena Jokowi sibuk memantau kondisi Ibu Kota. "Beliau tidak minta model macam-macam, hanya minta dirapiin. Tak butuh lama, hanya 15 menit."
Ternyata Jokowi merasa cocok dengan kelihaian Herman memainkan gunting. Sejak hari itu, secara rutin sebulan sekali, Herman dipanggil ke rumah dinas gubernur. Ketika Jokowi akhirnya terpilih menjadi presiden, Herman tak menyangka masih mendapat kepercayaan tersebut. "Saya juga kaget. Kirain sudah enggak dipakai lagi," ujar ayah satu anak itu.
Pria asal Kampung Bantarjati, Banyuresmi, Garut, Jawa Barat, ini sudah lebih dari tiga tahun dipercaya menjadi tukang pangkas rambut orang nomor satu di negeri ini, sejak Presiden Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Herman masih ingat betul saat pertama kali diminta merapikan rambut Jokowi. "Ditunjuk pemilik barbershop tempat saya bekerja," ujar pria berusia 38 tahun itu.
Herman bekerja di Shortcut Barberia, Grand Indonesia. Kebetulan anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, acap kali memangkas rambutnya di Shortcut Barberia saat sedang berada di Jakarta. "Mas Kaesang juga kenal dengan Pak Marcello Decaran, pemilik Shortcut," kata Herman. Kaesang pulalah yang memperkenalkan tukang cukur langganannya itu kepada ayahnya. Kebetulan Jokowi memang sedang mencari tukang potong rambut.
Marcello, yang kemudian menerima permintaan ajudan Jokowi via telepon, meminta Herman segera bersiap menuju rumah dinas Gubernur Jakarta di Taman Suropati. "Pak Marcello sendiri yang antar," kata Herman. Mereka tiba di rumah dinas sekitar pukul 15.00 WIB. Rupanya Jokowi belum tiba. Hujan yang turun pada bulan Januari 2013 menimbulkan genangan tinggi di berbagai wilayah di Jakarta. Herman harus menunggu dua jam karena Jokowi sibuk memantau kondisi Ibu Kota. "Beliau tidak minta model macam-macam, hanya minta dirapiin. Tak butuh lama, hanya 15 menit."
Ternyata Jokowi merasa cocok dengan kelihaian Herman memainkan gunting. Sejak hari itu, secara rutin sebulan sekali, Herman dipanggil ke rumah dinas gubernur. Ketika Jokowi akhirnya terpilih menjadi presiden, Herman tak menyangka masih mendapat kepercayaan tersebut. "Saya juga kaget. Kirain sudah enggak dipakai lagi," ujar ayah satu anak itu.
Malam hari setelah Jokowi dilantik, Herman diminta datang ke Istana Negara. Kali ini bukan gubernur yang menjadi kliennya, melainkan penguasa Republik. "Deg-degan banget. Walaupun udaranya dingin, tetap saja keringetan. Padahal sudah biasa motong beliau," kata Herman. Empat prajurit Paspampres berjaga di sudut ruangan. "Pak Jokowi sih biasa saja, tetap ramah dan tidak berubah."
Bagi Herman, bukan jumlah duit yang membuatnya selalu memangkas rambut Presiden Jokowi dengan takzim. Baginya, kepercayaan yang diberikan Jokowi merupakan sesuatu yang tak bisa diukur dengan materi. "Diberi kesempatan memotong rambut Presiden merupakan kebanggaan tersendiri dan tak ternilai," kata Herman.
Bagi Herman, bukan jumlah duit yang membuatnya selalu memangkas rambut Presiden Jokowi dengan takzim. Baginya, kepercayaan yang diberikan Jokowi merupakan sesuatu yang tak bisa diukur dengan materi. "Diberi kesempatan memotong rambut Presiden merupakan kebanggaan tersendiri dan tak ternilai," kata Herman.
sumber: detik.com
Post a Comment