NEWSACEHTODAY, BEIJING, - China kembali memperingatkan AS bahwa Asia-Pasifik beresiko menjadi “Timur Tengah Kedua” jika AS terus melakukan perambahan di wilayah tersebut.
Peringatan Beijing muncul setelah Washington menandatangani kesepakatan baru dengan Manila yang akan memungkinkan pasukan Amerika Serikat mengakses daerah-daerah yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Sebelumnya, Beijing juga telah mengancam perang jika AS “terus bertindak bodoh” di kawasan itu, Situs berita Russia Insider melaporkan.
Kantor berita resmi China Xinhua menuduh Amerika Serikat memicu ketegangan setelah Washington mengumumkan lima lokasi yang pasukannya dapat memiliki akses di bawah kesepakatan keamanan 10 tahun dengan Filipina.
“Mengeruhkan air di Laut Cina Selatan dan membuat Asia-Pasifik menjadi ‘Timur Tengah Kedua’, akan tidak ada gunanya bagi Amerika Serikat,” kata Xinhua dalam sebuah komentar yang diposting di situsnya, pada Sabtu (19/03).
“Memberlakukan pakta pertahanan yang ditandatangani dua tahun lalu dengan Filipina, salah satu yang paling agresif adalah mengklaim Laut Cina Selatan, dan menandai sebuah pangkalan udara di Kepulauan Nansha sebagai salah satu dari lima lokasi yang pasukan Amerika akan memiliki akses terhadap pulau tersebut”.
Baru-baru ini Angkatan Laut AS mengirim “armada kecil” untuk menghadapi pasukan Cina di Laut Cina Selatan, diduga untuk memastikan bahwa perairan internasional tetap “bebas” untuk kapal komersial. Ketika salah satu kekuatan ekonomi dan militer terbesar di dunia memperingatkan “Timur Tengah Kedua”, Anda mungkin harus mendengarkan. Terutama ketika mereka sedang berkoordinasi terkait kebijakan luar negeri dengan Rusia.
Peringatan Beijing muncul setelah Washington menandatangani kesepakatan baru dengan Manila yang akan memungkinkan pasukan Amerika Serikat mengakses daerah-daerah yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Sebelumnya, Beijing juga telah mengancam perang jika AS “terus bertindak bodoh” di kawasan itu, Situs berita Russia Insider melaporkan.
Kantor berita resmi China Xinhua menuduh Amerika Serikat memicu ketegangan setelah Washington mengumumkan lima lokasi yang pasukannya dapat memiliki akses di bawah kesepakatan keamanan 10 tahun dengan Filipina.
“Mengeruhkan air di Laut Cina Selatan dan membuat Asia-Pasifik menjadi ‘Timur Tengah Kedua’, akan tidak ada gunanya bagi Amerika Serikat,” kata Xinhua dalam sebuah komentar yang diposting di situsnya, pada Sabtu (19/03).
“Memberlakukan pakta pertahanan yang ditandatangani dua tahun lalu dengan Filipina, salah satu yang paling agresif adalah mengklaim Laut Cina Selatan, dan menandai sebuah pangkalan udara di Kepulauan Nansha sebagai salah satu dari lima lokasi yang pasukan Amerika akan memiliki akses terhadap pulau tersebut”.
Baru-baru ini Angkatan Laut AS mengirim “armada kecil” untuk menghadapi pasukan Cina di Laut Cina Selatan, diduga untuk memastikan bahwa perairan internasional tetap “bebas” untuk kapal komersial. Ketika salah satu kekuatan ekonomi dan militer terbesar di dunia memperingatkan “Timur Tengah Kedua”, Anda mungkin harus mendengarkan. Terutama ketika mereka sedang berkoordinasi terkait kebijakan luar negeri dengan Rusia.
[ARN]
Post a Comment