Halloween party ideas 2015

http://newsacehtoday.blogspot.co.id/

INTIP BERITA - RIYADH, Arab Saudi mengatakan mereka yang terkait dengan gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon akan dihukum sesuai dengan undang-undang anti-terorisme.

Menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi yang diterbitkan oleh kantor berita resmi negara itu SPA pada hari Minggu (13/03), warga negara dan orang asing yang tinggal di kerajaan Saudi akan menghadapi “hukuman berat” jika mereka bersimpati dan memberikan dukungan finansial, serta memberikan perlindungan kepada setiap anggota Hizbullah.(Intip Berita : Israel Kecewa dengan Jokowi, Menlu Indonesia Ditolak Masuk Palestina)

“Setiap warga negara atau penduduk yang mendukung, menunjukkan keanggotaan Hizbullah, bersimpati atau mempromosikan, berhubungan atau berkomunikasi atau memberikan perlindungan kepada siapa pun yang memiliki keterkaitan pada Hizbullah, maka akan dikenakan hukuman sesuai dengan undang-undang anti-terorisme yang berlaku” penyataan dari Kementerian Dalam Negeri Saudi.

Langkah-langkah tersebut dilakukan di tengah ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya hubungan antara Libanon dan Arab Saudi. Riyadh menuduh, Hizbullah melakukan tindakan teroris terhadap negara-negara Arab dan Muslim.

Sebelumnya, dalam menanggapi tindakan Arab Saudi, Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah memukul balik dan mengatakan bahwa “Arab Saudi marah karena taruhannya di Suriah dan Yaman gagal.

Tanggapan Hizbullah
Hizbullah menilai keputusan Liga Arab, yang melabeli mereka sebagai kelompok teror tidak lepas dari campur tangan Arab Saudi. Menurut gerakan perlawanani Libanon tersebut, dengan munculnya keputusan itu, Saudi sama saja telah mendeklarasikan perang terhadap Hizbullah.

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem mengatakan, rezim Saudi berjuang untuk menegaskan bahwa Hizbullah adalah kelompok teror di semua forum yang memungkinkan untuk membuat langkah tersebut.

“Mereka (Saudi) menempatkan tekanan pada pihak lain, termasuk saat pertemuan antar Menteri Luar Negeri anggota Liga Arab untuk melakukan hal yang sama,” kata Qassem, seperti dilansir ABNA pada Minggu (13/3).

Sheikh Naim Qassem juga mengatakan bahwa Hizbullah mendukung persatuan Islam dan kesatuan nasional, dan bekerja untuk mempromosikan stabilitas dan keamanan.

“Hizbullah mengubur perselisihan sektarian” katanya, menunjukkan bahwa “Arab Saudi tidak bisa mendominasi tanpa menanam hasutan dan menyabotase hubungan persatuan di kalangan umat Islam sendiri dan antara Kristen dan Muslim”.

“Masalah Arab Saudi dengan Hizbullah adalah gerakan perlawanan mendukung kemerdekaan bangsa, sementara Saudi mendapati gerakan Perlawanan sebagai ancaman bagi kediktatoran dan dominasi mereka di Timur Tengah”, tambah beliau.

Sementara, Suriah melemparkan ledekan terhadap Arab Saudi, terkait keputusan Liga Arab yang melabeli Hizbullah sebagai kelompok teroris. Suriah menyebut keputusan ini menunjukan bahwa Arab Saudi sebagai pihak yang paling berpengaruh di Liga Arab tengah kebingunan, sehingga sulit membedakan mana teroris dan mana yang bukan.

“Jika Hizbullah dan Angkatan Mobilisasi Populer di Irak adalah teroris di mata orang-orang yang setuju dengan itu dan di mata Organisasi Kerjasama Teluk, itu adalah logika Saudi, bahwa organisasi teroris seperti ISIS dan al-Nusra adalah gerakan perdamaian, pembangunan, ketahanan, dan peradaban,” kata Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi kepada PressTV. 

Sementara itu, Khamis Al-Hindawi Menlu Tunisia mengatakan pada hari Minggu (13/03) kemarin, bahwa perwakilan negaranya untuk pertemuan Liga Arab mengatakan dalam konferensi itu bahwa Tunisia menentang pernyataan Liga Arab yang menyatakan Hizbullah sebagai kelompok teror karena selama ini prestasi Hizbullah dalam membebaskan Lebanon dan menentang Israel adalah sesuatu yang justru membanggakan.

Pernyataan Menlu Tunisia ini menyusul pernyataan berbagai tokoh politik dunia Arab yang juga mengecam keras keputusan Liga Arab Memblacklist Hizbullah. Sejumlah partai politik Arab pada hari Sabtu (12/03) kemarin segera mengeluarkan pernyataan di mana mereka mengutuk keputusan Liga Arab yang memasukkan gerakan perlawanan Hizbullah, dalam daftar hitam kelompok teroris. [ARN.COM]

Post a Comment

Powered by Blogger.